Jakarta, Deras.id – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) batal menaikkan tarif Royaltrans untuk mendukung kampanye pemerintah daerah supaya masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Tarif Royaltrans diputuskan tetap Rp20.000 untuk semua rute.
“Sehingga kaitannya dengan tadi adanya perhitungan tarifnya harusnya naik, maka direksi PT Transportasi Jakarta menyambut baik imbauan pemerintah DKI Jakarta yang mengimbau tarif yang terjangkau, kami memutuskan Royaltrans yang saat ini berlaku Rp20.000 tetap akan berlaku Rp20.000,” kata Direktur Operasi dan Keselamatan TransJakarta, Daud Joseph kepada wartawan dikutip Deras.id, Jumat (25/8/2023).
Tarif terjangkau tersebut disediakan walapun untuk masyarakat menengah ke atas. Daftar rute Royaltrans, yakni Rute S12 BSD Serpong – Fatmawati, Rute S31 Bintaro – Fatmawati, Rute D32 Cinere – Bundaran Senayan, Rute D31 Cinere – Kuningan, Rute 6P Cibubur – Kuningan, dan Rute 1K Cibubur – Blok M.
“Rencana kenaikan tarif ini pemerintah DKI Jakarta mengimbau PT Transportasi Jakarta sebagai korporasi mendukung kampanye pemerintah (masyarakat) penggunaan transportasi umum dengan cara menyediakan tarif yang terjangkau bagi masyarakat walau masyarakat menengah ke atas,” tutur Daud Joseph.
Daud menyampaikan bahwa ada rencana untuk menaikkan tarif bus Royaltrans dengan menimbang beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya, biaya operasional yang mengalami kenaikan 32 persen.
“Pertama kali Royaltrans 2017 itu tarifnya berlaku Rp20.000, saat itu bahan bakar solar Rp5.150. Hari ini bahan bakar Rp6.800, kenaikannya 32 persen dalam jangka waktu 5-6 tahun ini,” ucap Daud Joseph.
Kemudian naiknya Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta. UMP DKI Jakarta Tahun 2017 sekitar Rp3,6 Juta, kini naik menjadi Rp4,9 Juta. Selanjutnya kenaikan tarif didorong karena naiknya biaya kebutuhan seperti tarif jalan tol.
Penyesuaian tarif tersebut merupakan suatu wang wajar, sebab pendapatan daerah mengalami kenaikan dan pendapatan perkapita ekonomi juga meningkat. Oleh sebab itu, penyesuaian tarif suatu keniscayaan selama masih terjadi inflasi dan peningkatan ekonomi.
Penulis: Risca l Editor: Rifai