Jakarta, Deras.id – Pertemuan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada matchday ke-6 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan digelar pada Selasa (19/11/2024), menjadi laga krusial bagi skuad Garuda. Bertanding di Stadion Gelora Bung Karno pukul 19.00 WIB, Indonesia berambisi meraih kemenangan penuh guna menjaga asa lolos setelah kekalahan telak 0-4 dari Jepang pada laga sebelumnya.
Namun berbeda dengan leg pertama saat berhasil menahan imbang, misi squad garuda saat ini tidak akan mudah. Arab Saudi, di bawah kendali pelatih Herve Renard, tampil dengan wajah baru yang lebih solid secara taktik. Renard membawa pendekatan berbeda dibanding era Roberto Mancini. Jika sebelumnya Arab Saudi menggunakan formasi 3-4-2-1, kini mereka kembali ke formasi klasik 4-1-4-1 yang fleksibel menjadi 4-4-2 atau 4-3-3 sesuai situasi di lapangan.
Transformasi formasi ini memberikan dampak signifikan, terutama pada strategi pressing Arab Saudi. Saat menghadapi Australia pada 14 November lalu, pressing tinggi mereka sukses merepotkan lawan. Striker Saleh Al Shehri aktif mengejar pemain yang menguasai bola, sementara dua winger memastikan distribusi bola ke sisi lapangan sulit dilakukan.
Bagi Indonesia, pressing seperti ini bisa menjadi ancaman besar, terutama jika mengulangi kesalahan seperti saat melawan Jepang. Gol Hidemasa Morita saat itu lahir dari kelengahan Indonesia menghadapi tekanan lawan.
Meski kehilangan Salem Al Dawsari yang biasa menjadi motor serangan di sisi kiri, Arab Saudi tetap berbahaya. Dalam laga melawan Australia, sisi kanan mereka justru dominan. Saud Abdulhamid tampil impresif baik dalam bertahan maupun menyerang, sedangkan Marwan Al Sahafi mampu bergerak lincah layaknya penyerang tengah.
Indonesia juga harus waspada terhadap ancaman bola mati. Dua dari tiga gol Arab Saudi di kualifikasi ini tercipta dari situasi sepak sudut. Bahkan, pada laga melawan Australia, Sultan Al Ghannam nyaris mencetak gol penentu kemenangan pada menit 90+3 andai tidak dianulir karena offside.
Herve Renard telah menghidupkan kembali kekuatan Arab Saudi, membuat mereka tampil lebih disiplin dan tajam dalam berbagai situasi. Meski begitu, absennya pemain kunci seperti Salem Al Dawsari bisa menjadi celah yang dapat dimanfaatkan skuad Garuda.
Dengan dukungan penuh suporter di GBK, Timnas Indonesia harus bermain tanpa celah. Penguasaan bola yang baik, ketenangan menghadapi pressing, serta fokus penuh saat situasi bola mati menjadi kunci. Jika mampu mengatasi strategi Arab Saudi, peluang meraih poin penuh tetap terbuka lebar.
Laga ini akan menjadi ujian besar bagi pelatih Shin Tae-yong untuk membuktikan kualitas strategi dan mentalitas para pemain Indonesia di panggung internasional. Mampukah Indonesia mengatasi tantangan berat ini dan terus menjaga asa menuju Piala Dunia 2026? Kita nantikan jawabannya di GBK!
Penulis: Rezza l Editor: RD