Makassar, Deras.id – Dua remaja pembunuh bocah laki-laki berinisial FS (10) di Makassar mengaku tak tahu posisi jantung dan ginjal. Sehingga keduanya pun tak bisa melakukan misinya untuk mengambil ginjal dan menjualnya.
“Saya belum bongkar (jasad korban). Saya tidak tahu di mana jantung dan ginjal,” kata AD di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023).
Tak hanya itu, usai pembunuhan berlangsung, tersangka AD panik tak karuan lantaran calon pembeli organ tak kunjung memberikan kabar. Padahal AD telah mencoba berbagai cara untuk menghubunginya.
Diketahui, AD mendapatkan informasi mengenai calon pembeli organ manusia itu dari internet. Dari situs internet pula AD mengentahui persyaratan organ dari orang yang bakal ia jual.
“Saya panik di situ, karena dia tidak balas. Saya hubungi tapi tidak dia balas. Saya kenal dari website, tidak ada alat. Ada kriteria untuk organ yang akan dijual,” ucapnya.
Akhirnya pelaku AD dab MF pun putus asa untuk menanti kabar dari calon pembeli. Keduanya pun memutuskan untuk membuang jasad korban ke kollm1 jembatan di dekat waduk Nipah-nipah.
Diberitakan sebelumnya, kedua pelaku bakal membandrol ginjal korban dengan harga USD 80 Ribu atau setara dengan Rp. 1 Miliar. Dari hasil transaksi itu, keduanya berencana untuk membangun rumah orang tuanya dan membelikan laptop untuk kakaknya.
“Kalau ginjal harganya 80 ribu dolar atau satu miliar lebih, itu saya baca dari internet,” pungkasnya.
Penulis: Danu | Editor: Dian