BeritaNasional

Tak Cukup Industrialisasi, Transformasi Ekonomi Harus Dilakukan dengan Paradigma Baru

Jakarta, Deras.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa mengungkapkan, reindustrialisasi  untuk transformasi ekonomi harus dilakukan dengan paradigma baru, bukan hanya sekedar industrialisasi, pada Selasa (22/11/2022). Paradigma baru ini meliputi upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dan adanya inovasi untuk memenuhi permintaan pasar.

“Paradigma baru yang harus dilakukan, pertama meningkatkan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antar produk yang  Kedua harus didukung oleh riset dan inovasi, dan yang terakhir adaptif terhadap permintaan pasar,” ujar Suharso saat acara Indonesia Development Forum (IDF).

Lebih lanjut Suharso menuturkan bahwa kompleksitas ekonomi sudah pernah dilakukan oleh Indonesia pada era 80-an. Namun demikian hal ini tidak berlanjut dan mengalami pergolakan.

Pada tahun 2008 kompleksitas ekonomi Indonesia berada diurutan ke 64 secara global dengan indeks -0,302. Sementara itu peringkatnya menyusut menjadi nomor 71 dunia dengan indeks 0,306 pada tahun 2018. Peringkat ini kembali naik menduduki urutan ke 61 pada tahun 2021. Angka ini diharapkan terus meningkat sehingga peluang transformasi ekonominya semakin besar.

“Semakin tinggi Economic Complexity  sebuah negara maka peluang dia untuk melakukan transformasi ekonomi cukup besar,” imbuh Suharso.

Kementrian PPN/Bappenas menggelar IDF 2022 dengan tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”. Forum ini diharapkan dapat menjadi ruang untuk mencapai Indonesia maju 2045.

Penulis: Rudhono l Editor: Ifta

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami