Tak Ada Kenaikan Gaji Pegawai Negeri Sipil, PM Malaysia: Bersabarlah

Malaysia, Deras.id – Malaysia saat ini tengah mengalami seruan untuk meninjau gaji pegawai negeri sipil. Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim mengatakan bahwa tidak ada kenaikan gaji yang diusulkan untuk mereka, karena hal itu akan menyebabkan defisit anggaran yang besar.

“Masalah kami sekarang adalah (kami memiliki) utang RM1,5 triliun (US$335 miliar) dengan defisit saat ini 5,6 persen,” kata Anwar setelah menyampaikan pidato utama di Forum Internasional yang dikutip dari chanelnewsasia, Selasa (28/2/2023).

“Jika kita menaikkan gaji, defisit anggaran kita bisa naik menjadi 6,5 persen,” tambahnya.

Anwar juga meminta pegawai negeri untuk bersabar melihat prioritas utama pemerintah saat ini adalah membantu dan mengentaskan masyarakat yang miskin.

“Hanya bersabar untuk sementara waktu. Apakah tidak penting untuk mencoba membantu kaum miskin garis keras yang lebih menderita daripada pekerja biasa,” ujarnya.

Menteri keuangan itu juga mengatakan jika defisit anggaran yang tinggi akan menghalangi investor untuk berinvestasi di Malaysia. Tidak hanya itu, para investor juga tidak akan percaya dan beranggapan bahwa negeri Jiran tidak memiliki kemauan politik yang kuat untuk mengelola negara dengan baik.

Kemudian, utang nasional yang tinggi juga menjadi kendala dan akan mencapai RM1,2 triliun pada tahun 2023, lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB).

Disisi lain, pegawai negeri sipil menginginkan sistem remunerasi yang baru, dan mengatakan bahwa yang sekarang belum ditinjau sejak November 2002 serta tidak sesuai dengan iklim ekonomi saat ini.

Sebelumnya, anggaran ekspansi 2023 sebesar RM388,1 miliar telah diajukan. Nilai itu adalah yang paling besar dalam sejarah. Setelah pengajuan tersebut, Presiden Kongres Serikat Pekerja di layanan publik dan sipil Malaysia (CUEPACS) Adnan Matt berspekulasi bahwa tidak ada komitmen yang ditunjukkan oleh pemerintah dalam anggaran yang diusulkan untuk menaikkan gaji pegawai negeri.

Sebagai informasi, pada saat pengajuan APBN 2023, Anwar mengatakan defisit fiskal pada tahun 2023 diproyeksikan akan turun menjadi 5 persen dari PDB, dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 5,6 persen. Bahkan, ia mengkalkulasikan pada tahun 2025 akan turun sampai 3,2 persen.

Penulis: Andre l Editor: Rea

Exit mobile version