Status Ijen Waspada, Kunjungan Wisatawan Dibatasi

Banyuwangi, Deras,id – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur membatasi jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Ijen. Pasalnya gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso tersebut berstatus waspada sejak Minggu (8/1/2023).

“Pendakian dibuka mulai jam 04.00 WIB, Pengunjung dilarang turun ke kawah, Pengunjung wajib membawa masker, Pembatasan ini berlaku sejak tanggal 08 Januari 2023 s/d pemberitahuan lebih lanjut,” terang BBKSDA melalui Instagram @kawahijenindonesia pada Senin, (9/1/2023).

Pembatasan tersebut dimaksudkan untuk menjaga keselamatan para pengunjung setelah terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik. Rentan waktunya belum bisa dibatasi dan pihak terkait akan memutuskan kebijakan sesuai dengan kondisi terkini.

Sebelumnya, Kementerian ESDM melalui siaran pressnya NOMOR: 007.Pers/04/SJI/2023 akan mengevaluasi jika terjadi perubahan yang signifikan terkait peningkatan status Gunung Ijen. Kondisi ini naik dari normal menjadi waspada yang berpotensi mengancam keselamatan para pengunjung.

“Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktvitas Gunung Api Ijen dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak tanggal 07 Januari 2023 pukul 14.00 WIB dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini” ujar Kementerian ESDM melalui portal esdm.go.id.

Selanjutnya, PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau bagi para wisatawan/penambang/pengunjung untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1.5 km dari bibir kawah. Pihaknya juga meminta bagi masyarakat di sekitar Sungai Banyu Pait untuk selalu waspada dari ancaman bahaya aliran gas vulkanik.

“Masyarakat di sekitar Gunung Api Ijen dan pengunjung/wisatawan/penambang agar tidak mendekati kawah dalam radius 1.5 km dari bibir kawah dan masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Api Ijen,” tutup keterangan tersebut.

Penulis: Fendi l Editor: Ifta

Exit mobile version