Sosok Ais Shafiyah, Politikus Perempuan Muda Ketua Harian PKB
Jakarta, Deras.id- Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disebut Gus Imin resmi telah memilih Ais Shafiyah Asfar sebagai Ketua Harian DPP PKB periode 2024-2029. Ais mengucapkan terima kasih kepada Gus Imin karena telah memberikan kepercayaan untuk menjadi Ketua Harian DPP PKB. Selain itu, ia pun berkomitmen untuk mengemban tanggung jawab pengorganisasian implementasi program mewakili Ketua Umum.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gus Imin atas kepercayaan yang luar biasa, Amanah dan tanggung jawab yang tidak mudah,” kata Ais di kantor DPP PKB.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ais itu merupakan Wanita muda berprestasi yang berusia 23 tahun ini, saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2024-2029. Ning Ais menjadi anggota termuda dari PKB yang dilantik pada 24 Agustus 2024 lalu.
Ning Ais merupakan lulusan sarjana dan pascasarjana dari Inggris. Dia menimba ilmu S-1 di University of Essex jurusan Marketing Management. Kemudian, Ning Ais melanjutkan pendidikannya S-2nya di Cardiff University dan mengambil jurusan Political Communication. Dan saat ini, Ning Ais melanjutkan S-3nya di Universitas Airlangga jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan.
Tak hanya mengutamakan Pendidikan, Ning Ais juga turut aktif dalam berbagai kegiatan relawan. Pada 2020 dia pernah mengikuti student volunteer dari Perhimpunan Pelajar dan education volunteer dari Kelas Inspirasi Jember.
Selain itu, Ning Ais juga merilis buku perdananya yang bertajuk “Perempuan Semua Bangsa”. Buku tersebut membahas berbagai kisah Perempuan hebat dari seluruh penjuru dunia. Dirinya berharap buku tersebut dapat memotivasi dan meyakinkan Perempuan hebat, bisa, dan mampu untuk berdaya.
Diketahui, Ning Ais sebelum menjabat sebagi Ketua Harian DPP PKB, Wanita asal Surabaya itu pernah menjadi Jubir Muda DPP PKB dan Jubir Timnas AMIN di Pilpres 2024. Ning Ais tidak sendiri, ia didampingi oleh enam wakil ketua harian yakni, Najmi Mumtaza Rabbany, Riezal Ilham Pratama, Gielbran Muhammad Noor, Nadya Alfi Roihana, Lukman Maulana, dan Muhammad Aji Pratama.
Editor: muhibudin Kamali