Jakarta, Deras.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi pernyataan sikap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS yang telah memutuskan Mohamad Sohibul Iman untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. PKB menyinggung elektabilitas Sohibul Iman masih belum maksimal di Pilgub Jakarta.
“Setahu saya, Sohibul Iman dari beberapa lembaga survei relatif elektabilitasnya juga belum maksimal ya. Artinya itu juga pasti akan jadi pertimbangan ketika dibangun koalisi-koalisi,” ujar Wasekjen PKB Syaiful huda di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Huda menilai keputusan PKS mengusung Sohibul Iman di Pilgub jakarta belum final. Terlebih menurutnya, PKS tidak mempunyai golden tiket untuk mengusung kadernya sendiri di Pilgub Jakarta.
“Saya kira pasti dinamis ya, termasuk PKS kan juga belum punya golden ticket karena belum memenuhi ambang 20 persen. Artinya, mau tidak mau PKS juga harus bangun koalisi,” kata Huda.
Huda berpandangan, sosok yang bakal diusung gabungan partai politik (parpol) untuk Pilkada Jakarta masih sangat dinamis. Menurutnya, setiap parpol mesti betul-betul menghitung sosok seperti apa yang mendapat dukungan masyarakat Jakarta untuk nantinya bisa diusung.
Lebih lanjut, Huda mengungkapkan Ada dua nama yang saat ini disimulasikan oleh DPW PKB Jakarta, yakni eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan kader PKB yang juga Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah. Dua nama tersebut menurut Huda tengah digodok oleh Desk Pilkada PKB.
“Jadi, dua nama ini masih terus disimulasikan. Teman-teman DPW PKB Jakarta sendiri sudah mengusulkan nama Mas Anies. Jadi, desk Pilkada DPP sedang mensimulasikan itu,” terang Huda.
Diketahui, Ida Fauziah merupakan Kader PKB yang sedang menjabat Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia sekaligus caleg terpilih DPR RI Dapil DKI II. Di pemilu 2024, Ida mampu meraih 60.180 suara di Dapil DKI II.
Dengan hasil tersebut, Ida masuk dua usulan nama yang disiapkan PKB Di Pilgub Jakarta. Sebelumnya, PKB telah menyiapkan nama Ida Fauziah dan Hasbiallah Ilyas untuk maju di Pilgub Jakarta.
Penulis: Diraf l Editor: Muhibudin Kamali
