Moskow, Deras.id – Pasca sederet kekalahan perang akhir-akhir ini, Kementerian Pertahanan Rusia resmi mencopot Sergey Surovikin dari jabatannya sebagai komandan perang di Ukraina. Perubahan posisi ini dilakukan demi meningkatkan keefektifan operasi militer.
Posisi Surovikin bakal digantikan oleh Valery Gerasimov, kemudian pria berjuluk Jendral Armagedon itu akan menjadi wakil Gerasimov.
“Kenaikan tingkat kepemimpinan operasi militer khusus itu berkaitan dengan perluasan skala tugas, kebutuhan untuk mengatur kontak lebih dekat antar-cabang pasukan, dan meningkatkan kualitas serta efektivitas manajemen pasukan Rusia,” tulis Kemhan Rusia, dikutip Reuters, Kamis (12/01/2023).
Pergantinan komando di lapangan ini, memicu perdebatan di kalangan pakar perang serta media sosial Rusia. Sebagian mendukung, tapi ada pula yang menganggap Rusia hanya mencari kambing hitam.
Mereka menganggap, Surovikin hanya menjadi kambing hitam dari sederet kekalahan Rusia, termasuk dalam gempuran di Makiivka pada akhir tahun lalu yang menewaskan setidaknya 89 tentara Negeri Beruang Merah.
“Hasil tidak akan berubah hanya dengan mengganti bagian-bagian di dalamnya,” ujar seorang blogger militer tenar dengan nama pena Rybar.
Sementara itu, analis militer dari Institut Riset Kebijakan Luar Negeri, Rob Lee, menilai pergantian komandan perang lebih ke motif politik untuk menguatkan posisi Kemhan dan Menteri Sergei Shoigu.
“Saya rasa bukan karena Surovikin dianggap gagal. Kemungkinan [keputusan] ini didorong alasan politik. Sebagai komandan pemersatu di Ukraina, Surovikin menjadi sangat kuat dan kemungkinan melebihi Shoigu/Gerasimov ketika berbicara dengan Putin,” katanya.
Sedangkan Abbas Gallyamov, analis politik Rusia memandangnya hanya rotasi jabatan yang biasa dilakukan dimiliter.
“Semua perputaran individu yang itu-itu saja dari satu jabatan ke tempat lain, di tengah kekalahan militer, bisa diartikan apa pun, tapi tidak berarti, ‘Semua berjalan sesuai rencana,” tutur Gallyamov.
Penulis: Dayu |Editor: Rifai