Serangan Israel Makin Brutal ke Lebanon, 492 Warga Tewas
Jakarta, Deras.id – Militer Israel melakukan serangan udara terhadap Hizbullah di wilayah Lebanon pada Senin (23/9/2024). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirimkan pesan video singkat yang ditujukan kepada rakyat Lebanon.
“Perang Israel tidak melawan Anda, perang ini melawan Hizbullah. Sudah terlalu lama Hizbullah menggunakan Anda sebagai tameng manusia,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam keterangannya dikutip Deras.id, Selasa (24/9/2024).
Serangan udara ini yang paling mematikan dalam dalam beberapa dekade terakhir. Roket-roket Israel meledak ke ratusan target yang menewaskan 492 orang dan ribuan lainnya terluka.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak dan 58 perempuan. Selain itu, sekitar 1.645 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.
Angkatan Udara Israel, lewat akun X nya, menyebut bahwa mereka telah melancarkan 650 misi serangan udara dalam 24 jam terakhir, mereka menyerang 1.100 target dan menggunakan 1.400 munisi, menghancurkan gedung, kendaraan, dan tempat-tempat di mana mereka menduga senjata Hizbullah disembunyikan.
Israel menyerang beberapa kawasan, yang disinyalir sebagai kantung-kantung Hizbullah. Kawasan yang dimaksud, yakni di Selatan, Timur dan Utara Lebanon.
Israel memberikan peringatan kepada warga Lebanon agar segera mengungsi dari tempat-tempat yang disebut Israel kawasan Hizbullah menyimpan senjata. Pasalnya, Israel menggempur wilayah yang diyakini menjadi tempat Hizbullah menyimpan persenjataan mereka.
Setelah hampir setahun perang melawan Hamas di Jalur Gaza yang ada di perbatasan selatan, pada bulan September ini Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara, di mana Hizbullah yang didukung Iran telah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas, yang juga didukung Teheran.
Menteri Lebanon Nasser Yasin mengatakan bahwa sudah ada 89 tempat perlindungan di sekolah diaktifkan. Tempat perlindungan ini mampu menampung 26.000 orang dari potensi serangan Israel.
Editor: Ifta