Moskow, Deras.id – Pasukan Rusia melancarkan serangan lebih dar 10 roket ke distrik Kupiansk, Ukraina, pada perayaan natal. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan tawarannya untuk bernegoisasi tentang perang Ukraina.
“Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tetapi itu terserah mereka, kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, merekalah yang menolak,” kata Putin yang dikutip chanelnewsasia.com, Senin (26/12/2022).
Hal ini dikomentari Ukraina sebagai sebuah kebohongan. Penasihat Presiden Zelenskyy menyebut bahwa Putin tidak menerima negosiasi dan sengaja melakukan serangan.
“Rusia sendirian menyerang Ukraina dan membunuh warganya. Rusia tidak menginginkan negoisasi, tetapi berusaha menghindari tanggung jawab,” tegas Mykhailo.
Serangan Rusia terhadap pembangkit listrik Ukraina menyebabkan jutaan orang harus hidup tanpa listrik. Zelenskyy mengatakan Moskow membuat Ukraina gelap dan sulit di penghujung tahun 2022.
Untuk informasi, invasi Putin ke Ukraina sejak bulan Februari memicu konflik Eropa paling mematikan sejak Perang Dunia Kedua dan konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Misil Kuba 1962. Moskow menyebut perangnya di Ukraina sebagai operasi militer khusus, untuk melindungi warganya. Setelah 10 bulan berlalu agresi belum menemui ujungnya.
Penulis: Andre l Editor: Ifta