BeritaNasional

Selamat Tinggal Resesi, BI Ramal Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,5%

Jakarta, Deras.id – Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 4,7% sampai 5,5% pada tahun 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan angka tersebut lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi global.

“Tahun 2024 (pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi di 4,7% – 5,5%. Ojo disbanding bandingke lah dengan (ekonomi) dunia,” ucap Perry dalam Rakornas pada, Selasa (6/12/2022).

Sementara untuk tahun depan, jumlah peningkatannya tak setinggi ramalan untuk 2024. Perry mengatakan bahwa tahun ini ekonomi dunia mampu untuk tumbuh di kisaran 3%, sedangkan untuk tahun depan berada pada level 2,5%.

Menuruy Perry, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 dilatarbelakangi beberapa hal. Diantaranya konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor.

Perry mengemukakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mengalami penurunan dan kembali pada sasaran 3,0 kurang lebih 1% pada tahun 2023. Sementara untuk 2024, kembali 2,5 kurang lebih 1% dengan infasli inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama di tahun 2023. Tentu saja hal ini bersamaan dengan terus terkendalinya inflasi harga impor dengan nilai tukar Rupiah yang stabil serta respons kebijakan moneter yang front loaded, pre-emptive, dan forward looking. 

Baca Juga:  SBY Ikut Aksi Lawan Moedoko

Stabilitas eksternal akan selalu terjaga, diperkirakan transaksi berjalan pada kisaran surplus 0,4% hingga defisit 0,4% dari PDB pada 2023. Sementara surplus 0,2% hingga defisit 0,6% dari PDB pada 2024. Neraca modal dan finansial surplus dibantu PMA dan investasi portofolio.

Pertumbuhan kredit akan mengalami kenaikan pada kisaran 10%-12% pada tahun 2023 dan 2024. Selain itu, ekonomi dan keuangan digital juga mengalami peningkatan pada tahun 2023 dan 2024 dengan nilai transaksie-commerce diperkirakan mencapai Rp 572 Triliun dan Rp 689 Triliun, uang elektronik Rp 508 Triliun dan Rp 640 Triliun, dan digital banking lebih dari Rp 67 Ribu dan Rp 87 Ribu Triliun. 

“Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga baik dari sisi permodalan, resiko kredit, dan likuiditas,” turup Perry.

Baca Juga:  Tekan Polusi, Razia Emisi Kendaraan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun

Penulis: Risca l Editor:Ifta

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda