Jakarta, Deras.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) intens mengawasi safari politik cawapres yang diusung oleh PDIP Ganjar Pranowo. Bawaslu ingin memastikan tidak adanya fasilitas negara yang digunakan dalam safari politik tersebut.
“Bawaslu tetap melaksanakan pengawasan. Pengawasan tetap jalan apakah kemudian yang bersangkutan menggunakan fasilitas negara atau tidak,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada wartawan, Senin (8/5/2023).
Pegawasan yang dilakukan Bawaslu terhadap Ganjar sama seperti pengawasan kepada Anies Baswedan. Namun terdapat poin tambahan terhadap pengawasan Guberbur Jawa Tengah itu, yakni penggunaan fasilitas negara.
“Pengawasan kami terhadap Mas Ganjar seperti kami mengawasi Mas Anies. Cuma Mas Ganjar kami tambah dengan pengawasan penggunaan fasilitas negara karena dia Gubernur Jawa Tengah,” kata Bagja.
Sampai saat ini, Bagja mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya pelanggaran. Namun jika terdapat laporan, makai ia akan segera mengkaji laporan pelanggaran tersebut.
“Belum tahu (ada pelanggaran atau tidak), belum dapat laporan dari bawah. Nanti setelah dapat kita sampaikan,” tambahnya.
Bawaslu tidak mempermasalahkan kegiatan safari politik para cawapres di luar masa tahapan kampanye. Akan tetapi, jika terdapat ajakan untuk memilih di luar masa kampanye, maka ajakan tersebut merupakan pelanggaran yang harus ditindak.
“Ada unsur mengajak atau tidak? Mengajak pilih Ganjar tidak sebagai presiden? Kalau ada, itu pelanggaran,” tutur Bagja.
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo yang sudah dideklarasikan sebagai cawapres dari PDIP melakukan safari politik di Surabaya, Sabtu (6/5/2023). Sehari setelahnya, Ganjar melanjutkan safari politiknya di Jember pada dan Minggu (7/5/2023).
Penulis: Kusairi l Editor: Ifta
