Moskow, Deras.id – Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pesawat tempur Moskow telah menghancurkan kapal pengintai Ukraina. Kapal itu berlayar di dekat fasilitas produksi gas Rusia di Laut Hitam.
“Malam ini, awak penerbangan angkatan laut Su-30cm Armada Laut Hitam menghancurkan kapal pengintai Angkatan Bersenjata Ukraina di area fasilitas produksi gas Rusia di Laut Hitam,” isi pernyataan kementerian pertahanan, seperti dikutip dari aljazeera.com, Selasa (22/8/2023).
Dalam pernyataan tersebut, kementerian tidak memberikan perincian tentang jenis kapal apa yang telah dihancurkan.
Selain itu, pejabat Rusia mengatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, mereka telah menggagalkan serangkaian serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kapal perangnya di Laut Hitam.
Diketahui, serangan dari kedua belah pihak telah meningkat di Laut Hitam sejak Rusia menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina secara aman melalui pusat pengiriman.
Awal bulan ini, drone laut Ukraina menyerang pelabuhan utama Novorossiysk Rusia di Laut Hitam. Serangan tersebut telah merusak kapal angkatan laut dan menandai pertama kalinya pelabuhan komersial Rusia menjadi target dalam perang 18 bulan.
Sebuah kapal bernama Olenegorsky Gornyak milik Angkatan Laut Rusia, mengalami kerusakan serius dalam serangan yang dilakukan oleh angkatan laut dan dinas keamanan Ukraina.
Sebelumnya, Rusia secara berturut-turut melakukan serangan dengan drone yang menghancurkan gudang gandum Ukraina. Serangan itu menargetkan di salah satu pelabuhan sungai Danube Ukraina yang terletak di dekat perbatasan dengan Rumania.
Hal itu dibenarkan gubernur wilayah Odesa Ukraina Oleh Kiper, yang mengatakan bahwa dua gelombang drone Rusia telah menghantam pelabuhan sungai di selatan negara.
“Teroris Rusia menyerang wilayah Odesa dua kali dengan drone penyerang. Target utamanya adalah infrastruktur pelabuhan dan biji-bijian di wilayah selatan,” kata Kiper.
Untuk informasi, Ukraina memiliki dua pelabuhan utama di Danube Reni dan Izmail yang telah menjadi pusat ekspor biji-bijian negara itu sejak blokade Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Penulis: Andre l Editor: Saiful