Opini

RUPIAH MENJERIT, HARGA EMAS BATANGAN MELEJIT

Deras.id, BanyuwangiKetidakpastian pasar global memberikan dampak besar pada berbagai sektor. Fenomena ini terjadi diawali oleh penerapan kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat terhadap beberapa negara, salah satunya Indonesia. Indonesia dikenakan tarif 47% oleh Donald Trump terhadap barang-barang impor. dari Amerika Serikat. Adanya kebijakan penerapan tarif impor tersebut menyebabkan penurunan ekspor oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Sebagian besar perusahaan di Amerika Serikat mengandalkan bahan baku impor dari negara lain, akan tetapi bahan baku impor makin mahal karena tarif dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap daya saing ekspor ke lain negara. 

Fenomena penerapan kebijakan tarif ini masih menjadi perdebatan panas oleh beberapa negara yang terdampak. Utamanya pada negara China yang tidak terima terhadap penerapan tarif impor, sehingga China menyerang balik Amerika Serikat dalam beberapa tahapan. Pada awalnya di tanggal 4 Februari 2025, presiden AS menetapkan tarif kepada China sebesar 10%, namun China membalas tarif kepada AS sebesar 15%. Pada bulan April makin memanas antar kedua negara tersebut, serangan tarif makin dilakukan satu sama lain. Tarif untuk China naik menjadi 54% pada tanggal 2 April 2025, namun China menyerang balik memberikan tarif 34% untuk produk-produk AS. Perang dagang memanas, sampai pada tanggal 16 April 2025 ketika US menaikkan tarif kepada China sampai dengan 245%. Perang dagang (tariff war) ini yang menjadi penyebab adanya ketidakpastian pasar global yang berpengaruh terhadap suku bunga AS di kemudian waktu.. Perubahan kebijakan tarif Trump ini juga yang menjadi penyebab pembatasan perdagangan sehingga menimbulkan gangguan stabilitas ekonomi. 

Lalu apa dampaknya kepada Indonesia?

Ancaman tarif Trump terhadap Indonesia ialah akan menyebabkan penurunan volume ekspor ke Amerika Serikat, utamanya pada industri tekstil produk pakaian dan kulit, furnitur,, alas kaki, minyak nabati, karet dan perikanan. Karena selama ini, produk-produk tersebut diekspor ke Amerika Serikat yang sebagai tujuan utamanya. Dampak lainnya yang akan dirasakan secara perlahan adalah harga emas yang naik namun menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 

Jika melihat kondisi Indonesia hampir satu bulanan ini, di tengah kondisi negara yang tidak baik-baik saja, justru emas antam sedang diburu-buru oleh masyarakat yang mau mengamankan asetnya. Terlebih lagi pasca lebaran, masyarakat Indonesia mengalihkan uang THRnya dalam bentuk emas, baik itu emas batangan maupun perhiasan. 

Tercatat harga emas antam di Bulan Maret – April 2025 selalu naik tiap harinya. Awal Bulan Maret 2025 emas antam 5 gram seharga Rp8.190.425, sementara itu di Tanggal 11 April 2025 emas antam 5 gram sudah melonjak tinggi di harga Rp9.243.050, terakhir di tanggal 17 April 2025 harga emas antam 5 gram lagi-lagi mengamuk di angka Rp9.674.125. Namun bila melihat harga per-gramnya yaitu Rp1.965.000. Sudah terlihat naiknya di angka 1,4 jutaan dari bulan Maret hingga April 2025 (Sumber: Web resmi ANTAM). 

Ini terjadi karena efek domino dari kebijakan Presiden AS, Donald Trump. 

Perubahan tarif Trump yang mengakibatkan penurunan ekspor sehingga pendapatan devisa berkurang dan nilai tukar mata uang rupiah akan menurun secara perlahan. Selain itu, ketika perang dagang terjadi, lagi-lagi dampaknya rupiah anjlok. Mengapa seperti itu? Karena adanya perang dagang ini membuat ketidakpastian ekonomi global. Sehingga para pelaku pasar cenderung main aman dan kepercayaan mereka menurun. Pelaku pasar akan menghindari aset berisiko seperti saham dan mata uang negara berkembang. Banyak juga orang-orang mengalihkan simpanan dalam bentuk mata uang rupiah menjadi ke dolar AS. Nilai tukar mata uang dolar AS fluktuatif, sehingga minat akan emas akan naik. Adanya perubahan tarif bisa meningkatkan biaya produksi karena tingginya tingginya permintaan emas.

Para investor mengkhawatirkan akan aset atau kekayaan mereka agar tetap aman dan tetap memberikan bagi hasil yang signifikan. Mereka beralih ke logam mulia emas yang dinilai menjadi aset paling aman di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi (safe haven), karena emas sendiri tahan inflasi, tidak berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah, mudah dijual kembali dan tidak dikenakan pajak jual sehingga dinilai likuiditasnya tinggi, dan nilai investasi logam mulia atau emas berlawanan dengan saham. Bila para investor beralih menyimpan aset mereka di instrumen emas, maka mereka memiliki potensi keuntungan jangka panjang, terlebih lagi investasi emas ini mudah dipahami dan tidak memerlukan analisis yang rumit seperti saham. Tertarik mencoba mengalihkan investasi ke emas? Saat ini banyak cara untuk mendapatkan emas batangan dengan mudah. Mulai dari tabungan emas, cicil emas, beli emas secara langsung di butik atau gerai, bahkan juga bisa beli emas secara digital. 

Penulis: Alifio Rachel Safira

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami