Ukraina, Deras.id – Rusia kembali menggencarkan serangan ke Ukraina. Kali ini wilayah yang diserang berada di wilayah timur Ukraina, disekitar pembangkit listrik tenaga nuklir. Rafael Grossi selaku kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan bahwa serangan ini tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan.
“Ledakan terjadi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir besar ini, yang sama sekali tidak dapat diterima,” kata Rafael yang dikutip Deras.id dari aljazeera.com, Senin (21/11/22).
“Siapa pun yang ada di balik ini, harus segera dihentikan,” tambahnya.
Dalam penembakan tersebut, Para ahli IAEA di fasilitas Zaporizhzia melaporkan ada lebih dari selusin ledakan dalam waktu singkat dan beberapa diantaranya dapat dijangkau mata telanjang padai Minggu pagi. Mereka mengungkapkan bahwa telah terjadi kerusakan tetapi tidak ada pelepasan radiasi.
“Telah terjadi kerusakan pada beberapa bagian situs, tetapi tidak ada pelepasan radiasi atau kehilangan daya,” kata para ahli IAEA.
Energoatom, Perusahaan Pembangkit Energi Listrik Nuklir Nasional yang bertindak sebagai operator tenaga nuklir Ukraina, menyalahkan pasukan Rusia atas penembakan terbaru di Zaporizhzhia. Ia juga mengkonfirmasi terjadinya penembakan yang berhasil menghancurkan infrastruktur energi Ukraina dalam jumlah besar.
Serangan di sekitar Zaporizhzhia telah meningkatkan risiko bencana nuklir di pabrik yang diduduki Rusia tak lama setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Penulis: Andre | Editor: Ifta