Respons Isu Kenaikan BBM, Jokowi: Ini Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

Nasional, Deras.id – Joko Widodo merespons isu kenaikan BBM yang mencuat akhir-akhir ini. Presiden RI menegaskan bahwa kenaikan BBM akan dipertimbangkan dan dihitung berdasarkan kemampuan fiskal negara.

“Semuanya dilihat fiskal negara. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat,” jelas Presiden Jokowi saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Senin malam.

Menurut Presiden Jokowi, aspek yang menjadi pertimbangan utama dalam memberikan subsidi BBM adalah perkembangan harga minyak dunia dan faktor geopolitik. Semua aspek tersebut akan dipertimbangan secara matang dan hati hati.

“Harga minyaknya sampai seberapa tinggi. Semuanya akan dikalkulasi, semua akan dihitung, semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak,” lanjut Presiden.

Orang nomor satu di Indonesia juga mengafirmasikan bahwa kebijakan ini tentu sangat sensitif karena menyangkut hajat hidup banyak orang.

“Bisa mempengaruhi harga, bisa mempengaruhi semuanya kalau urusan minyak,” pungkas Presiden.

Sebagaimana yang sudah diketahui masyarakat bahwa sejak awal tahun 2024 negara menahan kenaikan harga BBM baik yang subsidi maupun non subsidi.

Arifin Tasrif selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya sudah menjelaskan bahwa upaya pemerintah menahan kenaikan harga BBM ditargetkan hingga bulan Juni 2024 harus tetap stabil.

Dalam kesempatan yang sama. harga minyak dunia semakin bergejolak. Faktor lainnya juga karena eskalasi konflik timur tengah sampai pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS membuat kompensasi dan anggaran subsidi BBM di dalam negeri semakin besar.

“Kan kami sudah bilang sampai Juni 2024 (ditahan), pertimbangannya kan kita baru pulih, masyarakat ini jangan sampai kena beban tambahan, itu aja,” sambung Arifin.

Penulis: M.F.S.A I Editor : Dinda

Exit mobile version