Moskow, Deras.id – Gencatan senjata yang diwacanakan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, dicurigai sebagai tipu muslihat yang memungkinkan Rusia untuk berkumpul kembali setelah serangan di Makiivka kemarin.
“Jeda seperti itu akan menguntungkan pasukan Rusia secara tidak proporsional dan mulai menghilangkan inisiatif Ukraina,” kata think-tank Institute for the Study of War, dikutip dari aljazeera.com pada, Kamis (6/1/2023).
Tink tank menyampaikan jika Putin tidak mengharapkan Ukraina memenuhi ketentuan gencatan senjata. Hal ini menurutnya bisa menjadi jebakan terhadap Ukraina agar tidak mau mengambil langkah-langkah menuju negosiasi.
“Putin tidak mengharapkan Ukraina memenuhi ketentuan gencatan senjata yang tiba-tiba diumumkan ini dan mungkin seruan gencatan senjata untuk menjebak Ukraina agar tidak akomodatif dan tidak mau mengambil langkah-langkah yang diperlukan menuju negosiasi,” jelas tink tank.
Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Britania Raya, James Cleverly di akun Twitternya. Ia menyampaikan jika seruan gencatan senjata selama 36 jam tidak akan membantu prospek perdamaian
“Jeda serangan Rusia selama 36 jam tidak akan membantu memajukan prospek perdamaian,” tutup James.
Penulis: Mahfud l Editor: Rifai