Denpasar, Deras.id – Apel Akbar Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan GP Ansor yang akan dilaksanakan pada Jumat (23/08/2024) kemarin ditolak oleh Raja-raja Bali. Penolakan tersebut ditandatangangi oleh lima Penglingsir puri atau kerajaan di Bali karena dinilai berdampak negatif bagi masyarakat dan industri pariwisata di Bali.
“Kami sangat menolak kegiatan yang dihadiri oleh ribuan anggota Banser GP Ansor NU dari luar Bali karena bisa memberikan dampak negatif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Keberadaan ormas yang menggunakan atribut dan seragam seperti tentara akan menimbulkan ketidaknyamanan wisatawan. Keberadaan mereka juga berpotensi terjadinya gesekan dengan masyarakat lokal Bali,” jelas Gung Artawan dikutip Deras.id, Jumat (23/08/2024).
Tidak jelang lama setelah kegiatan Apel mengalami penolakan dari Raja-raja Bali. Gus Yahya memerintahkan Banser untuk kembali dengan tertib.
“Hendaknya sahabat-sahabat sekalian kembali ke kediaman masing-masing dengan tertib, mempertahankan disiplin penuh, dan bersiaga untuk perintah selanjutnya,” tegas Gus Yahya, di kantor PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta dikutip dari nu.or.id. (23/08/2024)
Selain itu, Penglisir Pemecutan menegaskan sikap yang diambil ini tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB. Tindakan yang diambil murni untuk menjaga keamanan Bali dari kegitan ormas yang berpotensi menimbulkan gesekan.
“Kami tidak ada kaitan (Muktamar PKB), ini untuk keamanan Bali,” pungkas Ngurah Putra.
Penulis: Mahfud l Editor: Saiful