EntertainmentNasional

Raisa dan Chef Renata Singgung Kualitas Udara Buruk Jakarta

Jakarta, Deras.id – Penyanyi Raisa menyinggung soal kondisi udara Jakarta yang samakin memburuk. Begitu pula dengan chef Renata Moeloek yang menceritakan kondisi tubuhnya yang tidak baik-baik saja akibat polusi udara kota tersebut.

Raisa menjelaskan kualitas udara yang sangat buruk di Jakarta sangat mengkhawatirkan. Diketahui ideks kualitas udara mencapai US AQI 207 di suhu 30 derajat dan kecepatan angin 7,4 km per jam. Bukan hanya itu, yang membuat penyanyi solo ini geram, pemerintah seakan abai dengan kondisi ini padahal hal ini sangat berbahaya.

“Another day being DENIED basic human need; clean air. Pas covid heboh penanganannya sekarang diam saja pura-pura nggak tau, denial, nggak ada solusi,” curhat Raisa dalam unggahan yang Instagram story-nya @raisa6690 dikutip Deras.id, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga:  Jimin BTS akan Jalani Sederet Jadwal Individu Usai Rilis Lagu ‘Set Me Free Pt.2’

Sebagai seorang ibu, dirinya juga melontarkan kritikan menohok bahwa buruknya udara akan sangat mempengaruhi kesehatan. Terutama untuk anak-anak yang kondisi tubuhnya masih sangat rentan akan penyakit ditambah lagi kondisi udara yang semakin parah.

“Kasih tau dong langkahnya apa? Memang niatnya buat bunuh kita dan anak-anak kita pelan-pelan gini?” lanjut Raisa.

Ternyata buruknya udara di Ibu Kota Jakarta juga sempat membuat kesehatan chef Renata terganggu hingga membuat alerginya kambuh. Dirinya pun juga memberikan ulasan bahwa udara Jakarta tidak baik bahkan semakin memburuk. Dirinya pun menyayangkan kondisi ini tidak dianggap penting karena sampai saat ini tidak ada gerak tegas yang dilakukan pemerintah.

“Saya yang sinus dan allergic rhinitis paket lengkap cukup rasakan sendiri dan sudah tahu tanpa cek data. Tiap ada gejala-gejala, saya cek, dan benar,” cuit Renatta Moeloek dilihat dari akun Twitter pribadinya.

Baca Juga:  Kiky Saputri Tanggapi Julidan Netizen Soal Umbar Kemesraan

“Polusi Jakarta yang bertahun-tahun punya AQI rata-rata di atas 170 dan berstatus ‘berbahaya untuk kesehatan’, tapi tetap tidak ada yang bahas atau gerak,” tegasnya.

Wanita 29 tahun ini membandingkan kualitas udara di beberapa negara yang juga buruk namun tidak seburuk Jakarta. Namun berbeda dengan Jakarta, isu ini juga mendapat perhatian khusus jika terjadi di luar negeri.

“Di beberapa negara, capai AQI 150 itu sudah jadi headline berita dengan warning heboh jangan keluar rumah, tutup jendela, pakai masker dan pasang purifier,” lanjut Renatta Moeloek.

Penulis: Una l Editor: Ifta

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda