DaerahBerita

Puluhan Ton Ikan Budidaya Mati Akibat Kemarau, Petani Rugi Ratusan Juta

Banjar, Deras.id-  Puluhan Ton ikan budidaya milik petani mati secara mendadak akibat kemarau panjang yang terjadi di Desa Mali-Mali, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dampaknya, petani budidaya ikan mengalami kerugian hingga ratusan juta Rupiah.

“Pembudi daya ikan di wilayah tersebut menghadapi kerugian finansial yang mencapai ratusan juta rupiah akibat matinya ikan-ikan di KJA mereka,” kata Fazriannur, Sekretaris Desa Mali-Mali.

Kejadian ini terjadi di keramba jaring apung (KJA) yang berada di Sungai aliran Bendungan Karang Intan. Petani budidaya saat ini sedang berusaha membersihkan ikan mati dari KJA untuk mencegah penyebaran penyakit dan mempertahankan kualitas air yang tersisa.

Musim kemarau yang melanda wilayah ini telah menyebabkan tingkat air di Bendungan Karang Intan menurun secara signifikan. Akibatnya, pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh ikan dalam KJA menjadi terbatas. Selain itu, suhu air yang tinggi dan peningkatan kadar polutan juga dapat mempengaruhi kesehatan ikan.

Baca Juga:  Perayaan Hari Kemerdekaan, Sri Lanka Disebut Pemborosan Uang

“Kondisi air yang surut di Bendungan Karang Intan mempengaruhi lingkungan hidup ikan di KJA, mengurangi jumlah oksigen yang tersedia dan memicu kematian massa,” lanjut Fazriannur.

Sebelumnya Kepala BMKG Kalsel, Goeroeh Tjiptanto tidak hanya menyampaikan informasi untuk jangka sepuluh hari ke depan, tetapi juga hasil monitoring hari tanpa hujan hingga prakiraan awal musim kemarau Tahun 2023.

“Peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut pada April 2023, pada awal didominasi masih ada hujan, hingga akhir didominasi oleh hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek,” ujar Goeroeh Tjiptanto pada Rapat Koordinasi Antisipasi dan Kesiapsiagaan Penanganan bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di aula BPBD Kalsel di Banjarbaru, Selasa (2/5/2023).

Situasi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesadaran akan perubahan iklim dan upaya kolektif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan perairan. Upaya pencegahan, mitigasi, dan adaptasi menjadi sangat penting untuk melindungi sektor budidaya ikan dan memastikan kelangsungan hidup komunitas pembudi daya ikan di Kabupaten Banjar.

Baca Juga:  Berbasis SDGs Desa, Gus Halim: Program Tekad Turunkan Kemiskinan di Indonesia Timur

Penulis: Putra Alam I Editor: Saiful

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda