Jakarta, Deras.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para oknum aparat penegak hukum yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba untuk dihukum secara tegas. Sebab keterlibatan aparat penegak hukum dalam penyalahgunaan narkoba menjadi catatan tersendiri bagi penegakan hukum di Indonesia.
“Karena kita tahu juga banyak oknum aparat penegak hukum kita yang terlibat di dalamnya. Ini menjadi catatan dan tindakan tegas harus diberikan kepada mereka,” ucap Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Bahkan, Jokowi meminta penegakan hukum terhadap penyalahgunaan narkoba dilakukan secara tegas berdasarkan undang-undang. Hal ini agar supaya memberikan efek jera terhadap oknum yang masih nakal menggunakan narkoba.
“Mengenai penegakan hukum yang tegas, sehingga memberikan efek jera,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menjelaskan bahwa akibat maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, lembaga pemasyarakatan (lapas) menjadi penuh kapasitasnya. Oleh sebab itu, Jokowi mengajak kepada seluruh jajarannya untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan narkoba dan mengurangi kejahatan luar biasa tersebut.
“Dan ini juga menyebabkan over kapasitas di lapas kita. Oleh sebab itu pada siang hari ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mencari sebuah lompatan terobosan agar kejahatan luar biasa ini bisa kita kurangi, kita selesaikan dengan baik. Saya kemarin berbicara dengan Pangdam, dengan Kapolda di Sumut,” jelas Jokowi.
Sebelumnya, Presiden menyebut saat ini kasus penyalahgunaan narkoba tercatat sekitar 3,6 juta jiwa atau sekitar 1,95 persen di Indonesia. Hal tersebut yang mengakibatkan over load lapas di Indonesia.
Penulis: Diraf l Editor: Rifai