Jakarta, Deras.id – Pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong digelar di Istana Kepresidenan Singapura, pada Kamis, 16 Maret 2023. Sejumlah agenda dibahas dalam pertemuan itu.
Kedua pemimpin negara dalam pertemuan itu membahas sejumlah kemajuan sejak pertemuan di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) pada 2022 lalu.
“Banyak kemajuan. Investasi Singapura ke Indonesia naik 40 persen dan volume perdagangan kita juga naik 25 persen,” ujar Jokowi dalam keterangan pers bersama usai pertemuan dikutip dari laman presidenri.
Sedangkan di bidang politik, hukum, dan keamanan, ratifikasi tiga perjanjian telah diselesaikan antara lain persetujuan flight information region (FIR), perjanjian ekstradisi, dan perjanjian kerja sama pertahanan.
Presiden Jokowi dan PM Lee menyepakati sejumlah hal yang harus segera ditindaklanjuti untuk memperkuat implementasi perjanjian tersebut.
“Memperbarui MoU antarkejaksaan, menyelesaikan MoU antarkepolisian untuk pemberantasan kejahatan lintas batas, kemudian membentuk defence cooperation committee, dan membuat aturan teknis pelaksanaan perjanjian FIR pertahanan dan ekstradisi,” tambah Jokowi.
Pemerintah Indonesia juga menyambut baik reaktivasi patroli laut bersama dalam rangka memperkuat keamanan maritim kedua negara.
“Saya menyambut baik reaktivasi patroli laut bersama untuk memperkuat keamanan maritim kedua negara dan penguatan kapasitas bencana khususnya upaya pencarian dan pertolongan,” lanjut Presiden.
Sementara itu, PM Lee menyambut baik ratifikasi dari ketiga perjanjian yang telah dibahas dalam waktu yang cukup lama. Ia mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi dalam mendukung setiap proses tersebut.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan para menterinya atas kepemimpinan dan dukungan, serta kerja kerasnya untuk meratifikasi kesepakatan-kesepakatan tersebut,” katanya.
Menurut PM Lee, Singapura akan terus bekerja sama dengan Indonesia dalam mengimplementasikan perjanjian tersebut. PM Lee meyakini bahwa kesuksesan dari implementasi tersebut akan mencerminkan kuatnya hubungan bilateral antara Singapura dan Indonesia.
“Hasil yang sukses mencerminkan betapa kuatnya hubungan bilateral (kedua negara) dan menunjukkan bahwa Singapura dan Indonesia dapat memperoleh manfaat bersama yang substansial melalui keterlibatan yang terbuka dan konstruktif,” pungkasnya.
Penulis: SN | Editor: Rifai