Prediksi Starting Eleven Timnas Indonesia vs Guinea

Jakarta, Deras.id- Timnas Indonesia harus berjuang lebih panjang demi mendapatkan tiket Olimpiade Paris. Skuad Garuda gagal memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris usai hanya menempati posisi empat terbaik piala Asia U-23 2024. Garuda Muda dikalahkan Iraq pada perebutan posisi ketiga dengan skor akhir 1-2. Pelatih Skuad Garuda, Shin Tae-yong membeberkan alasan penurunan peforma skuad asuhannya.

“Semua pemain keletihan dan banyak yang mengalami burn out,” ujar Shin Tae-yong.

Hal tersebut wajar karena Indonesia sudah menjalani dua laga yang pertandingannya dimainkan selama 120 menit. Kendati hasil yang tidak sesuai dengan harapan, Shin Tae -yong telah menyiapkan formulasi di babak play off untuk menggapai mimpi main di Olimpiade. Demi mewujudkan ambisi tersebut, Shin Tae-yong bakal menambah amunisi baru. Pemain-pemain yang dimaksud adalah Elkan bagot dan Alfeandra Dewangga. Elkan Bagot dikabarkan sudah bisa membela skuad Garuda setelah kompetisi di Inggris selesai. Sebelumnya Elkan Bagot tidak mendapat ijin dari klub yakni Bristol Rovers. Selanjutnya ada Afeandra Dewangga yang kemungkinan besar akan dipanggil demi memperkuat barisan pertahanan Garuda Muda. Sebelumnya, Bek PSIS Semarang tersebut diketahui sedang mengurus administrasi di kedutaan besar Perancis di Indonesia.

Laga play off akan menjadi ujian berat bagi pasukan Garuda sebab Guinea punya misi besar untuk bisa lolos ke putaran final Olimpiade. Kabar terbaru, Guinea akan memanggil mantan pemain Barcelona, Ilaix Moriba. Pengalaman dan kualitas Moriba sangat dibutuhkan untuk menambah kekuatan skuad Guinea. Namun gelandang yang membela Getafe ini masih belum pasti akan bermain pada 9 Mei mendatang. Sebab Getafe dinilai tidak akan memberikan ijin karena kompetisi Liga Spanyol masih berjalan.

Posisi penjaga gawang dinilai tidak akan terjadi perubahan. Pelatih Shin Tae-yong diprediksi masih akan menaruh kepercayaan penuh kepada Ernando Ari. Pemain Persebaya Surabaya tersebut harus memberikan pembuktian di laga nanti, sebab Ernando mengalami penurunan performa dalam 3 laga terakhir dengan 6 kali kebobolan. Selain itu penampilannya di laga menghadapi Iraq sempat mendapatkan kritikan. Pemain 22 tahun ini dinilai sering membuat keputusan salah dengan maju mengambil bola. Pertandingan melawan Guinea nanti juga akan menjadi ajang untuk Ernando supaya memperkuat kepercayaan Shin Tae-yong. Diketahui PSSI baru saja menuntaskan proses naturalisasi dari Martin Paes. Pemain keturunan Belanda tersebut kemungkinan sudah bisa tampil di kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Juni mendatang.  Hal tersebut membuat Ernando terancam kehilangan tempatnya di skuad utama jika kurang serius di laga nanti.

Di lini pertahanan, Shin Tae-yong harus mengakali krisis pemain kunci. Justin Hubner yang merupakan bek andalan Shin Tae-yong harus absen di laga play off. Hubner harus kembali memperkuat Serezo Osaka di J-League. Kabar tersbut disampaikan langsung oleh Sumardji selaku manajer Timnas Indonesia.

“Justin Hubner tidak akan masuk dalam skuat di laga play off. Dia (Hubner) harus kembali ke klub karna masa perijinannnya sudah selesai,” kata Sumardji.

Rizki Ridho juga dipastikan absen saat melawan Guinea U-23.  Kapten Garuda muda ini masih akan terkena hukuman akumulasi kartu merah di semifinal piala Asia U-23.  Namun Shin Tae-yong bisa bernafas lega karena ada sosok Elkan Bagot yang berpeluang tampil. PSSI sudah memanggil pemain tersebut untuk berlaga di babak play off. Kehadiran Elkan Bagot dinilai akan menambah kekuatan pertahanan Timnas Indonesia U-23. Baggot akan menjadi tower penghalau umpan lambung pemain Guinea U-23 yang terkenal memiliki postur tubuh yang relatif tinggi. Shin Tae-yong diprediksi akan menurunkan Alfeandra Dewangga dan Komang Teguh untuk menemani Elkan Baggot. Kombinasi ketiga pemain ini diharapkan menjadi pondasi pertahanan Garuda Muda. Posisi bek sayap ada Rio Fahmi dan Pratama Arhan yang masih tetap diandalkan.

Sektor gelandang akan dipercayakan Shin Tae-yong kepada Ivar Jenner dan Nathan Tjoe A On. Kedua pemain ini punya permainan yang konsisten di piala Asia U-23. Ivar Jenner yang bertugas sebagai penghubung, peran pentingnya sangat terasa saat Indonesia mengalahkan Korea Selatan. Saat itu Ivar Jenner berkontribusi dengan memberikan umpan panjang yang mematikan kepada Rafael Struick. Ivar juga sempat melepaskan gol indah saat berhadapan dengan Iraq. Sepakan datarnya ke pojok gawang tidak mampu dihalau oleh kiper Iraq, Husein Hasan. Selain Ivar Jenner, Nathan juga selalu tampil memukau sejak dirinya ditempatkan di posisi gelandang. Pemain berusia 22 tahun ini hingga dipuji oleh netizen sebagai pemain terbaik Indonesia di piala Asia U-23. Nathan dinilai sebagai pemain serba bisa karena sosoknya ada di mana-mana, baik saat bertahan ataupun menyerang. Aksi terbaiknya diperlihatkan di perebutan tempat ketiga melawan Iraq. Saat itu ia berhasil menggagalkan peluang dengan berlari di mulut gawang seperti seorang kiper.

Sektor depan, Rafael Struick akan tetap menjadi andalan Timnas Indonesia untuk menembus pertahanan Guinea. Pemain 20 tahun ini merupakan kunci permainan penyerang Garuda. Pergerakannya yang selalu berpindah-pindah dan seringkali merepotkan barisan pertahanan lawan. Konstribusi vitalnya juga begitu terasa saat Indonesia kehilangan Struick di laga kontra Uzbekistan. Koordinasi lini depan terlihat kurang baik saat posisinya digantikan oleh Ramadan Sananta. Struick diharapkan bisa bermain dalam performa terbaiknya saat melawan Guenia nanti.

Lini serang Garuda Muda juga akan mengandalkan Witan Sulaiman. Pemain berusia 22 tahun ini diprediksi akan ditempatkan di posisi winger kanan. Sejauh ini Witan dapat menjawab kritikan dengan penampilan gigihya. Salah satu aksi terbaiknya diperlihatkan saat mengalahkan Jordania di fase grup. Di laga tersebut Witan berkontribusi dengan sepasang gol dan juga asist cantik. AFC bahkan menyoroti proses gol Witan lewat Instagram resminya. AFC saat itu menyebut gol yang dicetak Witan dengan sebutan master class. Kemudian Marcelino kemungkinan besar masih akan dipercaya meskipun sedang mendapatkan stigma negatif. Mantan pemain Persebaya Surabaya ini dinilai terlalu egois di laga kontra Iraq.

Penulis: Rizal l Editor: Apr

Exit mobile version