Jakarta, Deras.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi Formula E. KPK meminta proses penyelidikan tersebut tidak dikaitkan dengan persoalan politik.
“Oke paham ini tahun politik, tapi jangan gitu lah, KPK itu bukan di situ bermainnya. Bahwa orang menempatkan KPK dengan bahasa-bahasa anti politik silahkanlah, itu kan hak, dan ya itu kan untuk kepentingan dia dan kelompoknya kan,” ucap Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, di Jakarta, Minggu (12/2/2023).
Ali mengatakan KPK sedang proses mendalami kasus Formula E yang berjalan baru sekitar 7 bulan. Menurutnya butuh proses untuk menyelidiki dan mengungkap fakta kasus tersebut, sehingga akan lucu jika proses ini dikaitkan dengan politik.
“Tahu kasus Pelindo berapa lama? 6 tahun, ini baru 7 bulan coy, 6 tahun kasus Pelindo. Kan kadang-kadang lucu semua dikaitkan dengan politik,” kata Ali.
Ali memastikan KPK akan bekerja secara transparan dalam bersikap dan menjalankan tugas penanganan korupsi tersebut. Ia meminta publik agar memberikan ruang leluasa untuk KPK bekerja mengungkap kasus tersebut.
“Kita KPK juga paham kok itu pembacanya. Biarkan KPK bekerja gitu kan. Karena semuanya transparan juga dilakukan di internal untuk pembahasannya, bahkan sampai nanti ketika diuji proses persidangan pun juga kan terbuka,” terangnya.
Dalam hal tersebut Ali menyinggung kasus Mardani Maming. Menurutnya kasus tersebut membuktikan tidak ada politisasi dan kriminalisasi di KPK.
“Contoh dengan kasus Mardani Maming, dulu kayak apa KPK bahkan oleh orang yang katakanlah anti korupsi, divonis kemarin 10 tahun, nggak ada kriminalisasi, nggak ada politisasi, terbukti kan,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyinggung kasus Harun Masiku yang dinilai lama untuk ditangkap. Ia kemudian menyinggung keberhasilan KPK dalam memproses Izil Azhar yang buron 4 tahun.
“Untuk Harun Masiku lama gitu, IA (Izil Azhar) itu 4 tahun itu, dulu juga lama, sama ngomongnya, ah katanya nggak berani nggak bisa. Begitu ketangkap kita objektif gitu kan, sama. Artinya kita coba untuk membuka dirilah bahwa narasi-narasi yang dibangun itu kemudian untuk kepentingan itu hal biasa, ya di KPK itu hal biasa,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya beredar tudingan penyidikan kasus Formula E yang tidak jelas. KPK kemudian menjawab tudingan tersebut dalam diskusi Total Politik dengan tema Persepsi Korupsi Melorot, Kinerja Pemberantasan Korupsi disorot di Jakarta, Minggu (12/2/2023).
Penulis: Diraf l Editor: Rea