PM Palestina Sebut Pawai Bendera Israel Bentuk Provokatif

Palestina, Deras.id – Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk pawai bendera Israel yang diadakan setiap tahun di Yerussalem Timur. Shtayyeh mengatakan bahwa tindakan itu sebagai upaya konyol dan bentuk provokatif untuk memaksakan fakta palsu di lapangan.

“Pawai Itu tidak dapat mengubah kota suci dengan penduduk Palestina di Yerussalem, kesucian Islam dan Kristennya, dan landmarknya yang menolak penjajah yang datang kesana dan itu sebagai upaya tindakan provokatif” kata Shatayyeh seperti dikutip dari aljazeera.com, Kamis (18/5/2023).

Shtayyeh juga menambahkan dalam pernyataan bahwa parade bendera, dimana puluhan ribu pemukim Israel berbaris melewati Muslim Quarter di Kota Tua, tidak memberikan legitimasi kepada pendudukan Israel melalui kebijakan absurd dan praktik reprensifnya.

Pawai provokatif dimaksudkan untuk merayakan pendudukan dan aneksasi berikutnya Yerussalem Timur pada tahun 1967 sebuah langkah yang belum diakui oleh komunitas internasional. Bahkan, mereka juga meneriakkan dengan slogan-slogan anti Arab, dan anti Palestina, dimana ultranasionalis Israel secara teratur meneriakkan ‘kematian bagi orang Arab dan semoga desamu terbakar’.

Slogan provokatif tersebut merujuk pada Nakba, atau pembersihan etnis Palestina pada tahun 1948 yang menjadi salah satu faktor berdirinya Israel.

“Tidakan agresi kekuatan pendudukan hari ini terhadap rakyat kita adalah bukti bahwa Nakba tahun 1948 berlanjut hingga hari ini. Pembantaian mengerikan di Gaza menewaskna 13 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, serangan militer ke Nablus melukai banyak orang,” tambahnya.

Dalam upaya lain, PM telah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengutuk agresi ini dan pembunuhan terus-menerus terhadap rakyat Palestina. Ia juga menyampaikan bahwa pemimpin Israel tidak boleh lolos dari kejahatan yang mereka lakukan, dan standar yang konsisten harus ditetapkan.

Shtayyeh juga menekankan bahwa rakyat Palestina mampu menggagalkan semua upaya Yudaisasi, merujuk pada praktik Israel yang mengubah lanskap fisik dan demografis Yerussalem untuk meningkatkan karakter Yahudinya sekaligus menghapus warga Palestina.

“Orang-orang Palestina akan terus menghadapi kebijakan pendudukan, tidak peduli seberapa berat harganya,” pungkasnya.

Penulis: Andre I Editor: Saiful

Exit mobile version