BeritaNasional

Pertimbangkan Iklim dan Potensi Pasar, Demplot Desa Usliapan Ubah Jenis Tanaman

Maluku Tengah, Deras.idSalah satu Demonstasi Plot (Demplot) binaan program TEKAD, Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Maju Bersama Desa Usliapan, yang terletak di Kecamatan Teon Nila Serua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku berinisiatif untuk beralih tanam dari jagung ke budidaya ubi jalar dan kacang tanah.

Keputusan strategis ini diambil atas pertimbangan iklim desa serta potensi pemasarannya yang ternyata lebih menguntungkan.

“Ubi Jalar dipilih karena Desa Usliapan memiliki iklim yang sangat mendukung untuk pertumbuhan ubi jalar. Selain itu, dari segi pemasaran, ubi jalar memiliki prospek yang lebih menjanjikan,” ungkap Ketua KPB Maju Bersama Desa Usliapan Frangki Lasnussa, Senin (4/12/2023).

Frangki menjelaskan, pada awalnya kelompoknya memang mengusung tanaman jagung sebagai fokus usaha. Namun setelah menggelar musyawarah kelompok dan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan desa dan keberlanjutan usaha, kelompok memutuskan untuk beralih ke budidaya Ubi Jalar dan kacang tanah.  

Dengan perubahan ini, Frangki berharap potensi ekonomi masyarakat Desa Usliapan dan sekitarnya dapat lebih maksimal termanfaatkan.

Menariknya, lanjut Franki meskipun terjadi perubahan fokus tanaman, animo dan antusiasme masyarakat Desa Usliapan terhadap pelaksanaan Demplot tetap tinggi. Masyarakat pun selalu aktif mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten.

Dengan antusiasme masyarakat dan dukungan yang terus berkembang, Desa Usliapan kata Frangki, telah menunjukkan bahwa upaya bersama dalam pengembangan pertanian dapat menciptakan pola pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat. Langkah Demplot ini diharap menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka dengan lebih inovatif dan berkelanjutan.

“Pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten menjadi sarana efektif untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada petani, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi tanaman yang ditanam,” ujarnya.

Namun, meski semuanya berjalan lancar, Ketua KPB tidak menutup mata terhadap potensi tantangan di masa mendatang. Saat ini, salah satu kendala yang diakui adalah kekurangan traktor besar untuk membuka lahan baru.

“Kendalanya saat ini mungkin hanya terletak pada belum adanya traktor besar. Ke depannya, kami berharap dapat memiliki traktor besar yang akan sangat membantu dalam pembukaan lahan yang lebih luas dan efisien,” tambahnya.

Menurutnya keberadaan traktor besar diharapkan dapat mempercepat proses pembukaan lahan yang lebih luas, meningkatkan produktivitas, dan meminimalisir beban kerja petani. Oleh karena itu, KPB Maju Bersama berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah dan swasta, guna mendapatkan dukungan dalam pengadaan traktor tersebut.

Untuk diketahui Model Demplot seperti KPB Maju Bersama Desa Usliapan merupakan salah satu andalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kerjasama Kemendes PDTT dan IFAD untuk peningkatan ekonomi yang inklusif pada masyarakat di Kawasan Indonesia Timur. 

Salah satu tujuan utama Demplot adalah mendorong adopsi teknologi baru yang telah berhasil dipraktikkan. Dangan adanya kegiatan demplot diharapkan dapat memotivasi rumah tangga di desa dalam peningkatan produktivitas dan hasil usahanya untuk meningkatkan pendapatan. Setiap Desa akan dipilih sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) rumah tangga penerima manfaat sebagai pelaksana demplot yang ditetapkan dalam 1 (satu) kelompok melalui musyawarah desa.

Untuk tahun 2023, Program TEKAD telah menargetkan melaksanakan Demplot di 352 KPB yang tersebar di 9 Provinsi sasaran Program TEKAD yaitu Maluku Utara, Maluku, NTT, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Penulis: Ifta l Editor: Saiful

Show More

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami