BeritaNasional

Perlambatan Ekonomi Akibat Inflasi, Industri Alas Kaki Mengalami Kontraksi

Jakarta, Deras.id – Industri sektor alas kaki, kulit, tekstil dan produk tekstil (TPT) berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Mei 2023 tercatat masih mengalami kontraksi. Penyebabnya karena perlambatan ekonomi akibat dari inflasi pada negara-negara tradisional yang menjadi tujuan ekspor. 

“Seperti kita ketahui, inflasi di Uni Eropa masih 8,1% dan Amerika Serikat 4,9%. Ini menyebabkan terjadinya pengetatan kebijakan moneter melalui peningkatan suku bunga. Sehingga masyarakat dari negara tersebut menahan diri dalam membelanjakan uangnya,” ujar Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Adie Rochmanto Pandiangan pada akun YouTube Kementerian Perindustrian RI dikutip Deras.id, Kamis (1/6/2023).

Pemilihan pada sektor ini sulit terjadi, sebab bergantung pada kondisi perekonomian serta geopolitik negara lain. Sebanyak 65 persen pasar industri padat karya ini masih mengandalkan ekspor. Oleh sebab itu, industri padat karya atau sektor consumer goods diprediksi masih belum bisa membaik hingga 18 bulan kedepan.

Meskipun demikian, negara kompetitor seperti Bangladesh, Vietnam, China  masih mengalami hal yang sama seperti di Indonesia sebab masih bergantung pada perekonomian global. Kemenperin kini bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan untuk mengatasi hal tersebut melalui upaya business matching. Upaya tersebut dilakukan untuk membuka pasar non-tradisional, seperti Afrika.

Pada momentum Lebaran dan cuti bersama, tepatnya pada bulan April 2023 terdapat peningkatan permintaan yang cukup tinggi. Sehingga pada bulan Mei 2023 persediaan produk tekstil dan alas kaki menipis.

Harapannya pada Mei sektor ini mengalami pemulihan, akan tetapi belum terjadi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah untuk terlebih dahulu menghabiskan stok pakaian bekas di pedagang pada Lebaran lalu. 

Pihaknya optimistis untuk kedepannya bahwa sektor ini bakal pulih kembali dibantu dengan peningkatan permintaan dari pasar domestik yang diprediksi terjadi pada bulan Juni dan Juli 2023, sebab memasuki tahun ajaran baru.

Penulis: Risca l Editor: Rifai

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami