Perang Ukraina dan Rusia Hanya Pemanasan, Nuklir China jadi Ancaman Global?
Washington, Deras.id – Komandan Komando Strategis (Stratcom) Amerika Serikat Laksmana Charles A Richard menyebut perang antara Ukraina dan Rusia bukan konflik terbesar dan harus dilakukan persiapan yang matang untuk menghadapi masalah setelahnya. Hal ini ia ungkapkan saat berpidato di Naval Submarine Leauge 2022 Annual Symposium and Industry Update.
“Krisis Ukraina yang kita alami sekarang ini hanya pemanasan. Yang besar akan datang dan tidak akan lama lagi kita akan diuji dengan cara yang sudah lama tidak kita uji. Kita harus melakukan perubahan yang cepat dan mendasar dalam cara kita mendekati pertahanan bangsa ini,” tegasnya dikutip Newsweek, Sabtu (5/11/2022).
Richard tidak secara lugas menjelaskan tantangan global usai perang Ukraina dan Rusia. Namun demikian, ia menyebut cepatnya transformasi senjata dan kekuatan militer China yang berpeluang melebihi kemampuan milik AS. Menurutnya hal ini butuh perhatian secara serius bahkan menjadi masalah jangka pendek yang harus segera ditemukan solusinya.
“Ketika saya menilai tingkat pencegahan kami terhadap China, kapal perlahan-lahan tenggelam karena pada dasarnya mereka menempatkan kemampuan di lapangan lebih cepat daripada kita,” tegasnya.
China memang dianggap sebagai pesaing konsisten oleh AS khususnya terkait dengan perkembangan senjata nuklir, pertahanan, dan militer. Pada tahun 2021, Richard bahkan tak bisa berkata-kata saat memuji pertumbuhan nuklir milik China yang canggih dan memiliki terobosan yang strategis.
“Kami menyaksikan terobosan strategis oleh China pertumbuhan eksplosif dan modernisasi kekuatan nuklir dan konvensionalnya hanya bisa mnejadi apa yang saya gambarkan sebagai hal yang menakjubkan. Dan sebenarnya kata menakjubkan itu tidak cukup,” pungkas Richard.
Penulis: Rudhono l Editor: Ifta