Jakarta, Deras.id- Ada banyak kejanggalan atas kematian Prada Indra. Jika sebelumnya, kematian Prada Indra disebut lantaran dehidrasi berat. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, kematian Prada Indra disebabkan oleh kekerasan yang dilakukan oleh para seniornya.
“Tanggal 21, Senin, informasi tersebut diinformasikan kepada keluarganya oleh Denpom, bahwa ada dugaan tindakan kekerasan seniornya. Kami tidak ingin ada persepsi masyarakat yang beranggapan TNI AU menutupi, sama sekali kami tidak ada niat menutupi,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah pada Kamis (24/11/2022).
Kini TNI AU akan melakukan penahanan atas 4 (empat) prajurit TNI AU yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. Keempatnya yakni Prada Sl, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG. Saat dilakukan pemeriksaan, keempat senior berdalih apa yang mereka lakukan merupakan bentuk pembinaan terhadap Prada Indra.
“Dan saat ini proses penyidikan terus berlangsung dan ini menjadi bahan evaluasi untuk kami. Para seniornya bermaksud melakukan pembinaaan kepada juniornya. Ini motifnya,” tutur Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah pada Kamis (24/11/2022).
Diketahui sebelumnya, pada Sabtu (19/11/2022) subuh pihak keluarga mendapat kabar duka atas meninggalnya Prada Indra. Saat itu, keluarga menerima informasi bahwa Prada Indra meninggal dikarenakan mengalami dehidrasi berat, sehingga mengakibatkan henti jantung.
Namun setelah jenazah datang di kediamaan, Sabtu (19/11/2022), pihak keluarga menemukan kejanggalan. Mulai dari peti jenazah yang digembok, hingga ditemukan banyak darah dan luka lebam di sekujur tubuh jenazah.
Penulis: Brian | Editor: Dian Cahyani
