Jakarta, Deras.id – Pengusaha asal Indonesia grup Djarum yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono sukses bawa como 1907 promosi dari Serie B ke liga kasta tertinggi Italia Serie A pada musim depan.
Como memastikan diri setelah finis kedua di Serie B setelah bermain imbang 1-1 melawan Cosenza di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Jum’at (10/5/2024). Dengan hasil tersebut, mereka mengantongi total 73 poin, poin tersebut hanya selisih tiga angka dari kampiun Serie B, Parma yang meraih 76 poin.
Sukses Como Promosi kembali di kompentisi kasta tertinggi musim depan berkat andil Hartono bersaudara melalui grup Djarum yang pemilik saham mayoritas klub bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia.
Dua bersaudara asal Indonesia tersebut sudah memiliki saham mulai tahun 2019. Como sempat dinyatakan bangkrut tahun 2016 dan harus kembali menapaki perjalanan mereka dari Serie D liga Italia.
Kehadiran Hartono bersaudara perlahan tapi pasti memberikan dampak yang positif bagi Como 1907 dan masyarakat Indonesia. Pasalnya bisa promosi ke Serie C setahun kemudian dan musim 2020/2021 keluar juara Serie C sehingga berhak atas tiket promosi ke Serie B. Apalagi terdapat dua pelatih asal Indonesia yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Dani Suryadi. Kurniawan yang merupakan mantan striker legendaris Timnas Indonesia, diketahui menjabat sebagai asisten pelatih tim utama. Sementara Dani, yang merupakan eks asisten pelatih Persis Solo menduduki staf pelatih di tim akademi.
Hartono bersaudara membeli Como dengan dana 850.000 euro (Rp 14 miliar) dan membayar utang 150.000 euro (Rp 2,6 miliar). Demi Como 1907 pengusaha konglomerat Indonesia tersebut rela merekrut nama-nama besar dalam dunia sepak bola untuk berinvestasi dan melatih Como. Diantaranya Cesc Fabregas, Thierry Henry, dan Dennis Wase. Fabregas merupakan asisten pelatih utama Osian Roberts sekaligus pemegang saham klub, bersama Thierry Henry. Sementara Dennis Wase bertugas sebagai direktur olahraga klub.
Como 1907 tak akan kekurangan uang, karena Hartono besaudara lebih kaya dari Sir Jim Ratcliffe (pemilik minoritas Manchester United), Stan Kroenke dan Todd Boehly (Arsenal) Fabregas pun mengungkap hasil pembicaraan dengan bosnya dari Indonesia.
“Saya mempunyai visi dan pemikiran yang sama dengan pemilik (Hartono bersaudara) dan ini hal sangat besar yang kami lakukan.” ucap Fabregas
“Apa yang kami tuju akan membutuhkan waktu,” terangnya.
Target pertama yang harus dilakukan pada musim depan adalah dengan bertahan di Serie A.
Como bisa jadi menjadi Girona (papan atas Liga Spanyol berkat sokongan CFG) atau Leicester (juara Liga Premire League berkat suntikan pengusaha Thailand) versi Liga Italia.
Penulis: Fajri l Editor: Apr