BeritaInternasional

Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Polisi Setelah Insiden Kecelakaan

Yunani, Deras.id – Kecelakaan kereta api di Larissa Yunani menuai kemarahan warga, diduga insiden mematikan itu disebabkan oleh kelalaian petugas stasiun berdasarkan rekaman yang tersebar. Demonstran turun ke jalan dan mengecam peristiwa yang menewaskan 57 orang itu.

“Perdana Menteri dan Menteri kesehatan datang kesini kemarin, Mengapa? Melakukan apa? Untuk menjelaskan apa? Di mana mereka hari ini?,” kata salah satu pengunjuk rasa Dimitris Bournazis yang sedang mencari informasi keluarganya, dikutip dari cnn.com, Jumat (3/3/2023).

“Tidak ada yang memberi kami informasi apa pun, tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang sebenarnya ada di dalam,” tambahnya.

Para pengunjuk rasa itu berkumpul di luar kantor pusat perusahaan kereta api Yunani Hellenic Train di Athena dalam aksi demonstrasi yang digelar oleh serikat mahasiswa dan pekerja.

Baca Juga:  Bawaslu Bali Tanggapi Pencopotan Baliho Capres-Cawapres saat Jokowi Kunker

Lalu, polisi telah berjaga di luar markas Hellenic Train sebelum para demonstran tiba, protes diketahui berlangsung dengan kerusuhan yang memicu kemarahan pengunjuk rasa sehingga terjadi bentrok antara keduanya.

Sementara itu, penumpang yang terlibat dalam kecelakaan rata-rata kaum muda yang datang setelah liburan akhir pekan. Operasi pencarian dan penyelamatan sampai saat ini terus berlanjut dan kerabat yang hilang masih menunggu kabar terkait orang yang dicintainya seiring proses identifikasi berlanjut di Rumah Sakit Umum (RSU) Larissa.

48 orang lainnya masih di rawat di RSU akibat kecelakaan itu, yang menyebabkan gerbong terguling dan puing-puing hangus terbakar. Enam dari korban luka yang dirawat berada dalam kondisi kritis karena luka dikepala dan luka bakar serius.

Baca Juga:  Seluruh DPD 1 Golkar Sepakat Tolak Munaslub

Diketahui salah satu penumpang Andreas Alikaniotis yang berada di gerbong kedua saat tabrakan menjelaskan momen-momen dimana kecelakaan adu banteng kereta api terjadi.

“yang kami lakukan adalah memecahkan kaca yang sudah retak, dan membuang barang bawaan ke luar gerbong, agar kami bisa mendarat di tempat yang empuk,” kata Andreas.

“Kami melompat 3 hingga 4 meter, kami juga sempat menarik dua atau tiga gadis dan membantu mereka ke jendela untuk melompat,” tambahnya.

Diketahui, Menteri transportasi Yunani mengundurkan diri dari jabatannya pasca tragedi yang mematikan itu, dan para serikat pekerja melakukan pemogokan dan menuduh pemerintah tidak menghormati sektor tersebut.

Penulis: Andre l Editor: Rea

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda