Pembangunan LRT Bali Urban Subway Libatkan Kontraktor Kereta Cepat China

Jakarta, Deras.id – Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Bali Urban Subway resmi melibatkan kontraktor asal China, yang sebelumnya sukses menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat realisasi proyek transportasi modern yang akan menjadi tulang punggung mobilitas urban di Pulau Dewata.

Proyek LRT Bali Urban Subway ini direncanakan akan menghubungkan sejumlah kawasan strategis di Bali, termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, hingga daerah wisata utama seperti Kuta dan Nusa Dua.

Dengan total panjang jalur sekitar 20 kilometer, LRT ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali.

Keputusan untuk melibatkan kontraktor China disambut dengan berbagai reaksi. Di satu sisi, pemerintah menilai kerja sama ini akan membawa teknologi canggih serta efisiensi yang sudah terbukti dari proyek kereta cepat sebelumnya.

Namun, di sisi lain, sejumlah pihak mengkhawatirkan ketergantungan pada pihak asing dan dampaknya terhadap industri konstruksi lokal. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur transportasi yang modern dan ramah lingkungan.

“Dengan pengalaman dan teknologi yang dimiliki oleh kontraktor dari China, kami optimis proyek ini akan berjalan sesuai jadwal dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bali,” ujarnya dalam konferensi pers di Denpasar.

Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 15 triliun, dengan sebagian besar pendanaannya berasal dari pinjaman luar negeri dan investasi langsung dari pihak China. Pembangunan tahap pertama diharapkan akan selesai dalam tiga tahun mendatang, dengan target operasi pada tahun 2027.

Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, meskipun sebagian besar teknologi dan tenaga ahli akan didatangkan dari luar negeri.

Pemerintah Bali dan pemerintah pusat terus berkoordinasi untuk memastikan proyek ini berjalan lancar tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

Sebagai tambahan, sejumlah pakar transportasi menilai proyek LRT Bali Urban Subway ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia dengan infrastruktur transportasi publik yang modern dan terintegrasi.

“Jika berhasil, ini akan menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi yang berkelanjutan,” kata Yulius Wahyudi, pakar transportasi dari Universitas Indonesia. Proses pembangunan LRT ini akan terus dipantau, dan pemerintah berharap kerja sama dengan kontraktor China akan mempercepat realisasi proyek ini tanpa mengesampingkan kualitas dan keberlanjutan.

Editor : Dinda

Exit mobile version