Jakarta, Deras.id – Paus Fransiskus baru-baru ini memberikan perhatian serius terhadap kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia. Dalam sebuah pidatonya di Vatikan, Paus menyatakan keprihatinannya terhadap ketimpangan ekonomi dan sosial yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, terutama di kalangan kelompok marginal.
Menurut Paus Fransiskus, banyak kesenjangan sosial di Indonesia yang tidak mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah. Ia menyoroti masalah kemiskinan, pengangguran, akses yang tidak merata terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta kondisi buruh yang masih menghadapi ketidakadilan.
Paus menegaskan bahwa kesejahteraan semua lapisan masyarakat harus menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi sebuah negara.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa banyak saudara-saudara kita di Indonesia yang hidup dalam kemiskinan dan ketidakadilan. Sementara perkembangan ekonomi tampak di permukaan, masih ada jutaan orang yang tidak menikmati manfaat tersebut,” ujar Paus dalam kesempatan tersebut.
Paus juga mengajak pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional untuk lebih peduli terhadap mereka yang terpinggirkan dan memerlukan perhatian khusus. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan merata.
Pesan Paus Fransiskus ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi pemangku kebijakan di Indonesia untuk lebih memperhatikan masalah-masalah sosial yang masih akut.
Sebagai negara dengan populasi besar dan beragam, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyatnya.
Paus Fransiskus juga menegaskan bahwa Gereja akan terus berperan aktif dalam mendukung upaya pemberantasan kemiskinan dan ketidakadilan di Indonesia, baik melalui program sosial, pendidikan, maupun bantuan kemanusiaan.
Dengan demikian, pesan Paus ini menjadi panggilan moral tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengatasi kesenjangan sosial yang masih terjadi.
Editor : Dinda