Yerussalem, Deras.id– Setelah peperangan beberapa hari antara Hamas dan pasukan Israel, Yerussalem mengumumkan blokade total terhadap jalur Gaza. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokir masuknya makanan dan bahan bakar sebagai bagian dari pengepungan di Gaza.
“Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza, tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas, semuanya ditutup,” kata Menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, seperti dikutip dari aljazeera.com, Senin (9/10/2023).
Blokade Israel terhadap jalur Gaza yang diduduki telah berlangsung sejak 2007, sekitar 2,3 juta orang tinggal di wilayah tersebut. Israel mengontrol wilayah udara dan perairan teritorial Gaza, serta dua dari tiga titik perlintasan perbatasan.
Kemudian, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa Israel memiliki kontrol terhadap komunitasnya setelah serangan massal pejuang Hamas ke wilayahnya. Ia juga menambahkan ada beberapa insiden yang terjadi.
Di samping itu, Tank dan drone Israel menjaga celah di pagar untuk mencegah infiltrasi lebih lanjut. Sekitar 15 dari 24 komunitas perbatasan telah dievakuasi dan sisanya diperkirakan akan dievakuasi dalam 24 jam kedepan.
Disisi lain, juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan bahwa para pejuang kelompok Hamas terus bertempur di luar Gaza dan telah menangkap lebih banyak warga Israel.
Abdel-Latif menegaskan bahwa kelompok itu bertujuan untuk membebaskan semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, yang di masa lalu telah menyetujui kesepakatan pertukaran yang tidak seimbang di mana Israel membebaskan sejumlah besar tahanan untuk tawanan individu atau bahkan sisa-sisa tentara.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Sabtu pagi, Hamas telah menembakkan rentetan roket besar-besaran ke Israel selatan, sirine terdengar hingga Tel Avib dan Beersheba. Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan 5.000 roket dalam serangan awal, sementara pihak Israel mengatakan 2.500 roket ditembakkan.
Setelah itu, para pejuang menyeberang ke Israel dalam operasi multi-cabang yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara dan laut. Kebanyakan pejuang masuk melalui penghalang keamanan yang memisahkan Gaza dan Israel.
Penulis: Andre l Editor: Saiful