Depok, Deras.id – Polisi melanjutkan penyelidikan kasus kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI), yang sudah hampir sembilan tahun berlalu. Kapolres Metro Depok menjelaskan bahwa penyidikan kali ini tidak dimulai dari awal, melainkan melanjutkan penyelidikan sebelumnya.
“Yang kita sampaikan adalah kejadian ini sudah memakan waktu kurang lebih 9 tahun. Cuma dalam prosesnya, tentu penyidikan di awal ini tidak sempurna, itu lah sebabnya masih belum terungkap, maka kita berupaya menyempurnakan dengan mengoreksi penyidikan terdahulu dengan keadaan sekarang,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana di Mapolres Metro Depok, Rabu (5/6/2024).
Polres Metro Depok juga akan menggunakan bantuan ahli-ahli dari UI untuk menambah masukan dalam mengungkap kasus kematian Akseyna. Pihak keluarga korban telah menyampaikan beberapa hal yang belum ditanyakan kepada saksi, dan ada kemungkinan saksi-saksi sebelumnya akan dipanggil kembali.
“Kemarin pihak keluarga menyampaikan beberapa poin yang belum ditanyakan kepada saksi, dan apakah akan kita panggil kembali saksi-saksi yang sebelumnya diperiksa, itu mungkin saja terjadi,” lanjut Arya.
Meskipun Arya belum mau membeberkan ihwal saksi dan bukti baru, pihaknya berupaya memanfaatkan alat bukti yang ada saat ini. Adapun bukti tersebut berupa hasil autopsi, keterangan saksi serta hasil Lab forensik.
“Kita baca ulang satu-satu, kita telisik satu-satu, mulai dari hasil autopsi, keterangan saksi, hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik, itu kita gabungkan semua dan diusahakan untuk direview ulang,” jelas Arya.
Dalam upaya mengungkap kasus ini, Polres Metro Depok telah memeriksa 38 saksi, dengan saksi kunci yang tidak sampai 30 orang.
“Hanya mungkin ada yang tahu ‘oh iya saya tahu ada jenazah di situ’, saya terakhir ketemu tanggal sekian, saksi-saksi ini kita gabungkan rangkaiannya,” ungkapnya.
Sebelumnya pada (26/5/2015) silam, Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, UI, sekitar satu meter dari tepian danau dengan kedalaman 1,5 meter. Dalam tas yang dipakai Akseyna ditemukan sejumlah batu dan luka lebam pada tubuhnya.
Ayah Akseyna, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Mardoto, sangat berharap kasusnya segera terungkap tuntas. Menurutnya, keluarga sudah tidak menerima perkembangan kasus kematian anaknya sejak beberapa tahun lalu dan hanya menerima janji bahwa polisi akan menuntaskan kasusnya.
Penulis: Putra Alam | Editor: Saiful