Jakarta, Deras. Id – Pabrik kertas dari China dilaporkan lebih memilih untuk mengekspor produk kertas mereka ke Thailand dan Vietnam, dibandingkan dengan Indonesia. Keputusan ini menimbulkan sejumlah spekulasi dan kekhawatiran di kalangan pelaku industri kertas di Tanah Air.
Menurut sumber industri, keputusan ini didorong oleh beberapa faktor strategis dan ekonomis yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan China. Thailand dan Vietnam dianggap sebagai pasar yang lebih menjanjikan karena adanya berbagai insentif perdagangan yang lebih kompetitif, stabilitas politik, serta infrastruktur logistik yang lebih baik dibandingkan dengan Indonesia.
Selain itu, kedua negara tersebut juga telah memperkuat hubungan dagang dengan China, terutama dalam sektor industri kertas dan pulp. Ini terlihat dari peningkatan volume perdagangan kertas antara China dengan Thailand dan Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, Indonesia yang juga merupakan pasar potensial di kawasan Asia Tenggara, menghadapi tantangan dalam menarik minat eksportir China. Tingginya biaya logistik, birokrasi yang rumit, serta regulasi yang sering berubah dianggap menjadi hambatan utama. Selain itu, ada pula kekhawatiran terkait ketidakpastian ekonomi dan politik yang berpotensi mempengaruhi stabilitas pasar di Indonesia.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia, Ahmad Sudirman, menyatakan bahwa keputusan pabrik kertas China ini menjadi alarm bagi pemerintah dan pelaku industri di Indonesia.
“Kita harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan perdagangan dan infrastruktur logistik kita. Jika tidak, Indonesia akan terus kalah bersaing dengan negara tetangga dalam menarik investasi dan perdagangan,” ujar Sudirman.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan ekspor.
“Kami berharap ada kebijakan yang dapat memudahkan masuknya produk kertas dari China dengan biaya yang lebih efisien serta prosedur yang lebih sederhana,” imbuhnya.
Di tengah situasi ini, para pelaku industri kertas di Indonesia diharapkan dapat mencari strategi alternatif, termasuk peningkatan kualitas produk lokal dan diversifikasi pasar untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Situasi ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri untuk memastikan Indonesia tetap menjadi pemain penting di industri kertas global, serta untuk menarik minat investasi asing di sektor ini.
Editor: Dinda