Manchester, Deras.id – Kiper Manchester United, Andre Onana, di awal kedatangannya digadang-gadang sebagai kiper dengan permainan build-up menawan. Aspek ini memang sangat dibutuhkan manajer Erik ten Hag yang menitikberatkan penguasaan bola yang dominan pada timnya.
Tentu, untuk menunjang skema itu, permainan build-up dari bawah jelas sangat dibutuhkan. Akan tetapi benarkah Onana memang kiper si paling build-up yang dicari Man United.
Statistik pada sepuluh pertandingan pertama yang dijalaninya bersama Man United tidak menunjukkan bahwa kiper asal Kamerun itu mahir dalam build up.
Rata-rata Onana melakukan operan bola per pertandingan hanya 35,1, yang ternyata menempatkannya di peringakt ke-11 di antara seluruh pemain Man United. Dari 35,1 distribusi bola yang dilakukannya itu, yang terhitung sukses hanya 26,6 per laga.
Terkait dengan bola-bola panjang Onana, dari 11,8 percobaan per laga, Onana hanya mencatatkan 3,6 umpan jauh sukses, angka yang jauh dari ekspektasi.
Persentase umpan suksesnya juga menempati posisi dua terbawah dengan akurasi cuma mencapai 75,6%, unggul tipis dari Harry Maguire [72,7%] di urutan buncit.
Apabila dibandingkan statistik Onana dengan kiper-kiper Big Four Liga Primer Inggris.
Onana ternyata hanya di posisi dua terbawah dalam urusan operan bola. Masih lebih rajin Ederson [Man City: 38,2], David Raya [Arsenal: 37,7], Alisson Becker [Liverpool: 35,6] dalam melakukan build-up dari bawah dibanding Onana [35,1], yang unggul sedikit dari Guglielmo Vicario [Tottenham Hotspur: 32,6] di posisi kelima.
Onana juga masih di posisi yang sama untuk urusan umpan jauh sukses. Eks penjaga gawang Inter ini [3,6] tidak lebih baik dari Ederson [7], Raya [6] dan Alisson [4].
Distribusi bola dia di area sendiri juga terbilang tak bagus-bagus amat untuk kiper yang disematkan pada dirinya status si paling build-up. Onana nyatanya hanya menuntaskan 24,5 operan bola per laga, masih di bawah Alisson [26], Ederson [27,2] dan Raya [28,4].
Alih-alih build-up dari bawah, Onana justru mengoper bola secara keliru untuk kemudian memudahkan Galatasaray mendapatkan penalti, akibatnya Casemiro harus memaksakan diri menjegal Dries Mertens di kotak sensitif, berujung kartu merah pula buat gelandang Brasil itu dan tim harus membayar mahal kekalahan 3-2 dari duta Turki itu.
Belum lagi kekalahan dari Bayern Munich di laga pembuka Liga Champions, tak lepas dari blunder yang dilakukan Onana.
Episode itu semakin melengkapi performa tak menjanjikannya di kancah domestik, dengan dirinya sudah merasakan empat kekalahan dari tujuh pertandingan pertama.
Total, Onana sudah kebobolan 18 gol dalam sepuluh pertandingan Man United di seluruh kompetisi.
Penulis: Toro l Editor: Saiful