NATO Bakal Gelar Latihan Udara Gabungan, Jerman Siap Jadi Tuan Rumah
Washington, Deras.id – North Atlantic Treaty Organization (NATO) akan menggelar latihan udara gabungan sekaligus terbesar dalam sejarah. Jerman salah satu anggota organisasi terbesar itu, siap untuk menjadi tuan rumah pelatihan tersebut.
“Ini adalah latihan yang akan sangat mengesankan bagi siapa pun yang menonton, dan kami tidak membuat siapa pun menontonnya. Ini akan menunjukkan tanpa keraguan kelancaran dam kecepatan pasukan sekutu kami di NATO sebagai penanggap pertama,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Jerman Amy Gutmann, seperti dikutip dari aljazeera.com, Rabu (7/6/2023).
Latihan yang disebut Air Defender 23 itu rencananya akan berlangsung dari tanggal 12 hingga 23 Juni 2023 dan akan melibatkan 10.000 peserta dan 250 pesawat dari w5 negara. Pelatihan itu sebagai upaya memamerkan kekuatan yang dimaksudkan untuk mengesankan sekutu dan musuh seperti Rusia.
Diketahui, meski latihan tersebut telah direncanakan selama bertahun-tahun, invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu mengejutkan anggota NATO, upaya untuk memperluas dan memperkuat aliansi militer telah meningkat.
“Kami menunjukkan bahwa wilayah NATO adalah garis merah kami, kami siap mempertahankan setiap sentimeter wilayah ini,” kata Letnan Jenderal Ingo Gerhartz dari Angkatan Udara Jerman yang mengoordinasikan latihan tersebut.
Sementara, menurut Letnan Jenderal Michael A Loh, direktur Garda Nasional Udara AS mengatakan latihan itu melampaui pencegahan.
“Ini tentang kesiapan pasukan kita. Ini tentang koordinasi, tidak hanya di dalam NATO, tetapi dengan sekutu dan mitra kami yang lain di luar NATO,” katanya.
Tiga area latihan udara akan digunakan selama dua hingga empat jam sehari, menurut komando udara Jerman. Lalu, Swedia, yang ingin menjadi anggota NATO dan Jepang juga akan ambil bagian dalam latihan tersebut.
Sebagai informasi, untuk alasan keamanan, mereka mengatakan bahwa wilayah udara untuk maskapai sipil akan ditutup selama jendela waktu ini, yang pada gilirannya dapat mengganggu beberapa penerbangan penumpang melintasi Eropa. Penulis: Andre l Editor: Saiful