Hongkong, Deras.id – Beberapa dokter dan perawat di China dipaksa tetap bekerja meski yang bersangkutan sedang terinfeksi Covid-19. Ini disebabkan membludaknya jumlah pasien yang terpapar serta terbatasnya tenaga kesehatan pasca pelonggaran lockdown oleh Pemerintah akhir-akhir ini.
Seorang dokter melaporkan sekitar 80 persen staf di beberapa rumah sakit di Beijing terinfeksi Covid-19. Akan tetapi kebanyakan dari mereka masih diminta bekerja karena kekurangan orang. Bahkan di salah satu rumah sakit top di Tongji mayoritas nakesnya terinfeksi Covid-19, tapi tak diizinkan libur sejak Minggu.
“Mereka harus tetap bekerja saat mereka sakit,” kata seorang pegawai farmasi dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2022).
Kepala perawat rumah sakit di Huashan, Wan Ling, juga mengatakan hal yang sama. Banyak rekannya terpapar Covid-19 mengalami gejala berat dan demam tinggi namun dipaksa tetap bekerja.
Sementara itu, salah seorang warganet di media sosial Weibo mengeluhkan keadaan di bangsal Rumah Sakit Beijing yang mengkhawatirkan.
“Mereka yang tidak pernah datang ke unit gawat darurat Rumah Sakit Beijing tidak tahu betapa kacaunya itu,” tulis netizen bernama Moshang.
Dalam unggahannya itu, Moshang juga mengungkap pihak rumah sakit sampai-sampai harus meminta pasien yang membutuhkan operasi untuk menunggu.
Diberitakan Reuters, salah seorang dokter bemarga Li yang bekerja di rumah sakit Provinsi Sichuan juga mengaku menerima banyak pasien dalam sehari. Menurutnya, hampir 800 orang datang ke rumah sakit tiap hari.
“Rumah sakit kami sudah menampung banyak pasien. Setiap hari 700-800 orang datang dengan keluhan demam,” kata Li.
“Kami kehabisan stok obat-obatan untuk demam dan batuk. Saat ini kami sedang menunggu pasokan obat dari pemasok. Beberapa perawat di klinik demam positif Covid-19, tak ada langkah perlindungan yang berarti bagi staf rumah sakit dan saya yakin ke depan banyak dari kami yang bakal terinfeksi.” katanya.
Menanggapi itu, otoritas kesehatan China menyebut kebanyakan pasien sebenarnya bergejala ringan. Mereka pun mengimbau warga dengan gejala ringan agar karantina di rumah, tak perlu ke rumah sakit.
Penulis: Dayu l Editor: Ifta