BeritaOpini

Musyawarah Mufakat untuk IKA ITS yang Solid

Oleh: Dzulfikar Arifuddin, Sekum IKA ITS PWJR 2019-2023

Menjelang Kongres IX Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) pada 10 Agustus 2024, kita tidak hanya diingatkan pada semangat kepahlawanan dan perjuangan kemerdekaan 17 Agustus 1945, tetapi juga pada sejarah didirikannya kampus perjuangan ITS Surabaya. ITS didirikan dengan semangat juang yang sama, sebagai wadah untuk membentuk generasi penerus yang berani mengambil peran penting dalam pembangunan bangsa.

Warisan nilai-nilai luhur ini, yang mengedepankan musyawarah, mufakat, dan kebersamaan, menjadi landasan penting dalam menentukan arah masa depan organisasi alumni kita dalam menentukan pemimpin baru yang akan membawa IKA ITS ke depan. Dengan semangat yang sama, kita merajut perbedaan dan merangkul keberagaman, memastikan bahwa pilihan yang kita buat untuk saat ini, dan juga untuk masa depan yang solid dan bersatu. Seperti halnya para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan, kita juga dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk memilih pemimpin yang mampu membawa IKA ITS ke arah yang lebih baik, mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa dalam setiap langkahnya.

Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) dengan pendekatan musyawarah mufakat memiliki beberapa alasan penting yang mencerminkan nilai-nilai yang mendasar dan relevan dengan budaya Indonesia serta prinsip-prinsip organisasi yang kuat. Pendekatan musyawarah patut dilakukan sesuai dengan sejumlah alasan

Pertama, mewakili jati diri bangsa Indonesia. Musyawarah mufakat adalah prinsip yang sudah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia, di mana keputusan diambil melalui proses deliberasi kolektif yang menghargai kepentingan bersama. Ini merupakan refleksi dari nilai-nilai demokrasi Pancasila yang mengedepankan kebersamaan dan gotong royong.

Kedua, mengutamakan kepentingan bersama.  Musyawarah mufakat memungkinkan setiap suara didengar dan dipertimbangkan, sehingga keputusan yang diambil benar-benar mewakili kepentingan bersama seluruh anggota. Dalam konteks IKA ITS, ini penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kehendak mayoritas, dan juga mempertimbangkan aspirasi dari berbagai kelompok dan individu.

Ketiga, membawa keputusan yang adil dan bijaksana.  Dengan mempertimbangkan aspek moral dan hati nurani, serta menghindari pengambilan keputusan yang terburu-buru atau emosional, musyawarah mufakat menghasilkan keputusan yang lebih adil dan bijaksana. Ini penting dalam sebuah organisasi alumni yang kompleks seperti IKA ITS, di mana setiap keputusan berdampak luas pada banyak orang.

Keempat, menghindari polarisasi dan meningkatkan stabilitas organisasi. Proses pemilihan melalui musyawarah mufakat menghindari polarisasi yang sering terjadi dalam pemilihan langsung yang kompetitif. Dengan mencapai kesepakatan bersama, organisasi dapat mempertahankan stabilitas dan harmoni internal, yang penting untuk keberlanjutan program dan kegiatan.

Kelima, memperkuat kebersamaan dan solidaritas. Pendekatan ini mengedepankan kebersamaan dan solidaritas antar anggota. Dalam proses musyawarah mufakat, semua pihak didorong untuk berkontribusi dalam diskusi, memberikan pendapat, dan mencari solusi bersama. Hal ini memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam mengelola organisasi.

Keenam, menghargai keberagaman pendapat. Dalam sebuah organisasi yang besar dan beragam seperti IKA ITS, musyawarah mufakat memberikan ruang bagi semua pendapat untuk disuarakan dan dipertimbangkan. Ini menghargai keberagaman dan menciptakan ruang bagi dialog yang konstruktif.

Ketujuh, menjaga emosi dan hubungan antar anggota.  Dengan mengutamakan mufakat, ketegangan dan konflik yang sering muncul dalam pemilihan langsung dapat dihindari. Hal ini penting untuk menjaga hubungan baik antar anggota dan menciptakan lingkungan organisasi yang kondusif untuk kerja sama.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua umum IKA ITS adalah cerminan dari nilai-nilai luhur bangsa dan organisasi, serta cara yang efektif untuk mencapai keputusan yang inklusif, adil, dan bijaksana. Dengan mengedepankan kepentingan bersama, pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk tetap solid, stabil, dan berfungsi secara optimal sesuai dengan tuntutan zaman. (*)

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami