Jakarta, Deras.id – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya telah terjadi 2 kali dalam sepekan. Hal ini menjadi sorotan Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
“Seoarang ibu inisial Ak berusia 26 melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya yang masih kategori anak. Seperti yang terjadi di tanggerang selatan, kasus ini bermotif ekonomi atas permintaan akun Facebook inisial IS,” ujar Kawiyan selaku Komisioner KPAI dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/6/2024).
“Motif 2 kasus ini sama, IS ini menyuruh pelaku melakukan plecehan dan direkam, dan mengiming-ngimingi pelaku dengan diberikan uang Rp. 15 Juta,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA Ratna Susianawati menyampaikan, seorang ibu seharusnya berperan sebagai pelindung dan memberikan rasa aman. Tetapi dalam kasus tersebut orang tua malah menimbulkan trauma bagi tumbuh kembang anak.
“Mengapa ada orang tua tega melakukan pencabulan ke anak kandungnya, hal ini banyak faktor, maka harus dilihat secara komprehensif,” kata Ratna dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024)
2 kasus tersebut sama atas ancaman pemilik akun facebook IS, maka polisi harus mengungkap pelaku utama dan menemukan orang yang mendistribusikan vedeo eksploitasi anak tersebut. Selain itu, ia menambahkan bahwa sesuai aturan DP2AP3KB, Kota Tanggerang Selatan juga wajib memberikan pendampingan terhadap ibu R dan anaknya sebagai korban.
Diketahui, pelecehan tersebut pertama terjadi di tanggerang Selatan, dilakukan oleh seorang ibu inisial R (22) yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri yang masih berusi 4 tahun. Belum sepekan berlalu, terjadi lagi kasus serupa di kabupaten Bekasi, aparat kepolisian menangkap seoarang Ibu Inisial Ak (26) yang mencabuli anak kandung berusia 10 tahun.
Penulis: HMD | Editor: Saiful
