BeritaInternasional

Militer Myanmar Gunakan Hukuman Mati untuk Hancurkan Oposisi

Myanmar, Deras.id – Pemerintah Militer Myanmar menggunakan hukuman mati sebagai alat untuk menghancurkan oposisi terhadap pemerintahannya. Volker Turk, Komisaris Tinggi PBB HAM mengatakan setidaknya tujuh mahasiswa dan empat aktivis pemuda dijatuhi hukuman mati.

“Setidaknya tujuh mahasiswa dijatuhi hukuman mati di balik pintu tertutup pada hari Rabu, dan ada laporan bahwa sebanyak empat aktivis pemuda juga dijatuhi hukuman mati pada hari Kamis,” kata Turk dikutip Deras.id dari aljazeera.com, Sabtu (3/12/2022).

Persatuan Mahasiswa Universitas Dagon di Yangon juga membenarkan bahwa tujuh mahasiswa dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Militer. Tujuh mahasiswa itu dituduh terkait dengan gerakan bersenjata yang menentang kekuasaan militer.

Dengan demikian, Turk menyerukan penangguhan semua eksekusi agar Penguasa Militer Myanmar memberlakukan moratorium penggunaan hukuman mati. Ia menilai militer Myanmar melakukan persidangan yang melanggar prinsip-prinsip peradilan.

“Militer terus mengadakan persidangan di pengadilan rahasia yang melanggar prinsip-prinsip dasar peradilan yang adil dan bertentangan dengan jaminan inti peradilan tentang independensi dan ketidakberpihakan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Duwa Lashi La, Kepala pemerintahan sipil paralel mengatakan sekitar 2.000 orang juga tewas sejak militer merebut kekuasaan dan menggulingkan Pemerintahan Agung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis.

Penulis: Andre l Editor: Ifta

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami