MenPANRB Ungkap Banyak Daerah yang Tak Usul Formasi CASN 2024, Mayoritas di Papua

Jakarta, Deras.id – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa masih terdapat daerah yang tidak mengajukan usulan formasi untuk seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024. Kebanyakan dari daerah tersebut yakni Pulau Papua.

“Ada beberapa yang memang belum mengusulkan formasi. Ada instansi yang tidak menyampaikan usulan,” kata Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya di Rakor Pengadaan ASN, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan dikutip Deras.id, Kamis (14/3/2024).

Selain dari Pemprov Papua, daerah yang belum mengirimkan formasinya antara lain Papua Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tahiya, Kota Purworejo, Kabupaten Gowa, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Bone Bolango. Kemudian Kabupaten Soppeng, Kabupaten Barru, Kota Merauke, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Asmat, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Maybrat.

“Harapan kami nanti segera kita jemput bola, jadi Kementerian/Lembaga lakukan jemput bola agar teman di daerah segera mengusulkan. Formasi yang masih mungkin untuk diadakan,” tutur Abdullah Azwar Anas.

Anas menyampaikan alasan beberapa daerah tersebut belum mengajukan usulan karena sebagian besar belanja pegawai di daerah terkait terbilang sangat tinggi. Meski begitu, dikhawatirkan hal ini dapat mengganggu penyelesaian tenaga honorer sehingga pengusulan formasi harus tetap dilakukan.

“Sebagian daerah itu kadang belanja pegawainya mereka sudah sangat tinggi. Harapan kami, tetap disesuaikan, tetapi jangan sampai eks THK II jadi korban, karena dia akan jadi prioritas,” jelas Abdullah Azwar Anas.

Pengusulan ini penting untuk dilakukan, sebab pelaksanaan seleksi CASN 2024 menargetkan pembukaan 2,3 juta formasi. Jumlah pembukaan tersebut termasuk CPNS maupun seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Anas memastikan bahwa tenaga honorer akan diangkat 100 persen untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS). Ia menyampaikan adanya tes yang dilakukan para honorer hanya formalitas saja.

“Tes hanya formalitas, 100 persen mereka diterima. Jadi tes ini formalitas untuk mendata ulang. Jadi 100 persen diterima,” ujar Abdullah Azwar Anas.

Diketahui, dalam periode 2021-2023, pemerintah baru mengangkat 570.504 honorer menjadi ASN. Pemerintah akan mengangkat 2.355.092 tenaga honorer.

Penulis: Risca l Editor: Dinda

Exit mobile version