Mengenal Pangeran Jayakarta
Jakarta, Deras.id – Ibu kota Jakarta yang kita kenal sebenarnya dulu pernah bernama Jayakarta. Nama Jayakarta diberikan oleh Kesultanan Demak pada 1527, setelah berhasil menggagalkan pendudukan Portugis di kota pelabuhan tersebut.
Jayakarta pada saat itu dikuasai oleh pangeran Jayakarta, Ketika VOC mulai berkuasa di Nusantara, Pangeran Jayakarta menjadi musuh bebuyutan VOC.
Kalau kita bertanya – tanya sebenarnya siapakah Pangeran Jayakarta? Setelah ditaklukkan oleh Demak pada 1527, wilayah Jayakarta diberikan kepada Banten, yang kemudian berkembang menjadi Kesultanan Banten.
Ketika Kesultanan Banten diperintah oleh Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati, Pelabuhan Jayakarta diserahkan kepada anak buahnya yang bernama Pangeran Sungersa Jayawikarta atau dikenal sebagai Pangeran Akhmad Jakerta.
Setelah berkuasa cukup lama di Jayakarta, Pangeran Sungersa Jayawikarta memiliki seorang putra yang diberi nama Pangeran Jayakarta. Pangeran Jayakarta pun mewarisi jabatan ayahnya sebagai penguasa Jayakarta.
Namun ada versi lain yang mengatakan bahwa Pangeran Jayakarta adalah anak dari Tubagus Angke dan Ratu Pembayun. Terlepas dari perbedaan pendapat terkait silsilahnya, tetapi yang pasti Pangeran Jayakarta adalah penguasa Jayakarta.
Pada awal kedatangannya, VOC disambut baik oleh Pangeran Jayakarta, bahkan diberi hak atas wilayah di sisi timur muara Sungai Ciliwung. Namun, ketika daerah tersebut menjadi pelabuhan yang ramai, VOC tidak puas dan mulai menerapkan monopoli perdagangan, hal inilah yang kemudian menyulut konflik antara Pangeran Jayakarta dengan VOC.
Pasalnya, monopoli itu diketahui sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat. Dengan dibantu oleh pasukan dari Banten dan Inggris, Pangeran Jayakarta berhasil menyudutkan pasukan Belanda. Kondisi tersebut lantas membuat Jenderal Pieterszoon Coen melarikan diri ke Ambon untuk meminta bala bantuan.
Sementara Pieterszoon kabur ke Ambon, di Jayakarta mulai timbul permasalahan antara Banten dengan Inggris. Setelah Inggris menyingkir dari Jayakarta, JP Coen kembali dengan bantuan pasukan dari Ambon. Dengan kekuatan yang lebih besar, JP Coen berhasil meruntuhkan pertahanan pasukan Banten dan Pangeran Jayakarta. Alhasil, pasukan Banten melarikan diri ke arah barat dan selatan, sedangkan pasukan Pangeran Jayakarta melarikan diri ke wilayah yang saat ini dikenal sebagai Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Wafat di Jatinegara Pangeran Jayakarta menjadi penguasa kota pelabuhan Jayakarta di bawah Kesultanan Banten antara 1602-1619. Setelah diusir VOC, Pangeran Jayakarta memulai kehidupan di Jatinegara Kaum bersama keluarga dan kerabatnya. Di daerah tersebut, ia membangun sebuah masjid yang sekarang bernama Masjid As Salafiah.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga digunakan untuk menyusun strategi melawan Belanda. Namun, upaya Pangeran Jayakarta dalam menumpas VOC terus mengalami kegagalan. Pangeran Jayakarta wafat pada 1640 dan dimakamkan di Jalan Jatinegara Kaum Raya no. 49, Jakarta Timur. Kendati demikian, makamnya baru terungkap pada 1956, sekitar tiga abad setelah kematiannya.
Penulis: Fat I Editor: April