Merauke, Deras.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) melakukan panen raya padi jenis Inpari IR Nutri Zinc di Kampung Telagasari Distrik Kurik Kabupaten Merauke. Memiliki kandungan unsur ZN (Zinc) 25 persen lebih tinggi daripada varietas lain, beras yang dihasilkan dinilai efektif mengatasi kekurangan gizi besi khususnya masalah stunting pada anak.
Dalam sambutannya, Gus Halim mengapresiasi kerja maksimal warga Merauke salah satunya Transmigran setempat. Pasalnya, selain menghasilkan padi kualitas tinggi, Kabupaten Merauke juga berhasil mencukupi kebutuhan pangan daerah hingga surplus.
“Dari total produksi 197.760 Ton tapi yang dibutuhkan hanya 78.375 Ton sehingga surplus 119.385 Ton. Terima kasih pak Wabup, pak kepala Kampung, bapak ibu semua yang sudah bekerja keras sampai kita tidak kekurangan pangan tapi bisa surplus,” terang Gus Halim, Senin (12/12/2022).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Yuliana Katrince mengungkapkan pemberian asupan pangan berupa beras IR Nutri Zinc pada Ibu Hamil sangat berpengaruh positif terhadap pencegahan stunting.
“Stunting dapat dicegah dengan mengkonsumsi pangan bergizi, diantaranya beras yang mengandung Zinc tinggi seperti Inpari IR Nutri Zinc. Rata-rata kandungan Zn Inpari IR Nutri Zinc 29,54 ppm dengan potensi kandungan 34,51 ppm,” katanya,
Tingginya kandungan Zinc merupakan hasil penelitian Tim Peneliti BBP2TP Balitbang Kementerian Pertanian. Hal ini lantas diresmikan pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No 168/HK.540/C/01/2019.
Diketahui, panen raya padi jenis Inpari IR Nutri Zinc di Kampung Telagasari Distrik Kurik dilakukan pada lahan kurang lebih sekitar 0.25 hektare dengan produksi 2,8 ton/ha (GKP) berdasarkan hasil ubinan.
Selain Distrik Kurik, Padi varietas Inpari IR Nutri Zinc juga telah tersebar di Distrik Merauke, Distrik Tanah Miring, Distrik Semangga, dan Distrik Malind.
Sebagai informasi, di Kabupaten Merauke panen raya varietas padi yang sama telah dilakukan pada tahun 2020 sebesar 500 hektare dan tahun 2021 sebesar 500 hektare. Sementara tahun ini, tersedia lahan sebesar 600 hektare. Namun karena terbatasnya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, hasil panennya menurun.
Penulis: Danu l Editor: Dian