Pengalengan, Deras.id – Hlirisasi ekonomi pada peningkatkan nilai tambah komoditas pertanian yang dimiliki oleh BUM Desa terus dilakukan oleh Kemendes PDTT.
Pasalnya, hal itu menjadi kunci agar hasil komoditas BUM Desa dapat lebih mudah meraup keuntungan hingga ratusan juta. Salah satunya yang dihasilkan BUM Desa Pulosari Handal Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.
“Inilah kunci hilirisasi proses ekonomi di Kemendes PDTT,” kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) saat melepas ekspor perdana produk BUM Desa Pulosari Handal, Pangalengan, Bandung Jawa Barat Selasa (21/2/2023).
Gus Halim berharap kesuksesan BUM Desa Pulosari Handal ini bisa menjadi pelajaran dan contoh bagi lainnya. Tentu saja unit usahanya menyesuaikan masing-masing desa berikut dengan peluangnya.
“Karena membangun desa paling mudah itu mereplikasi,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Kades Pulosari Agus Rusman menerangkan bahwa aktivitas ekspor datang dari hasil pertanian setempat yang dinilai berkualitas tinggi. Setelah itu, ia bermitra dengan PT. Elevasri Agri Indonesia (Elevarm) agar produknya itu diekspor ke pasar global.
“Alhamdulillah, kami baru 10 hari ketemu Elevarm dan terjadi kesepakatan untuk memasarkan produk kelompok tani, termasuk ekspor kentang dan buncis kenya ini,” ungkapnya saat menuturkan kisah sukses dihadapan Gus Halim.
Sementara itu, BUM Desa Pulosari Handal didirikan selama tiga bulan dan telah memiliki badan hukum yang jelas. Setelah melewati beberapa proses dan tahapan, akhirnya terwujud ekspor perdana kentang yang mencapai 8 Ton per-minggu. Sedangkan buncis kenya 200 Kg.
Terkait jumlahnya, nilai ekspor perdana kentang Rp112.000.000 dan buncis kenya Rp3.400.000 per minggu atau total capaiannya hingga Rp115.400.000. Kini rata-rata per bulan pendapatan BUM Desa Pulosari Handal bisa menembus Rp15 Juta.
BUM Des Pulosari Handal juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 60 orang yang terdiri dari tenaga kerja dan mitra usaha pada unit usaha air bersih, pariwisata, energi terbarukan, agen bank, dan pertanian.
Lebih lanjut Direktur BUM Desa Pulosari Handal Toto menambahkan, pihaknya juga membina sejumlah kelompok wanita tani yang telah mengolah kentang menjadi makanan ringan. Lintang Kusuma dari Elevarm mengatakan, saat ini ada sekitar 3.000 petani binaan di 12 daerah, termasuk Pangalengan.
Dalam sebulan, kelompok wanita tani bisa mengolah 1 Kuintal kentang menjadi kripik. Dalam satu bulan ditargetkan bisa memproduksi olahan 16 Ton kentang dan sekitar 300 Kuintal buncis kenya. Kini hasil tersebut telah dipasarkan ke kancah global dan diharap kesejahteraan masyarakat setempat pin meningkat.
Penulis: Danu l Editor: Ifta