Jakarta, Deras.id- Menjadi kesalahan besar ketika terlalu berlebihan merayakan euforia gelaran Euro dan melupakan pesta sepak bola Benua Amerika, Copa America. Tidak hanya karena turnamennya yang dikenal sangat keras, Copa America juga dihuni oleh negara-negara kuat favorit juara Piala Dunia. Brazil menjadi yang terbanyak sampai hari ini dengan enam bintang di dadanya. Terbaru ada Argentina yang keluar sebagai kampiun di Piala Dunia Qatar.
Benua Amerika juga kerap melahirkan talenta-talenta murni sepak bola yang turut mewarnai jagat sepak bola sampai hari ini. Lionel Messi asal Argentina masih menjadi yang terdepan sampai hari ini kendati selalu lahir talenta-talenta hebat dari Eropa.
Liga Amerika memang tidak sementereng Liga di Eropa, namun klub-klub elit Eropa tidak pernah lepas dari pemain-pemain top Amerika. Hal tersebut cukup menjadi dasar bahwa menarik untuk membahas gelaran turnamen negara-negara Amerika.
Gelaran Copa America tahun ini telah memasuki matchday pertama hari ini, Jumat (21 Juni 2024). Penilaian dan analisis terkait perkiraan juara turnamen tersebut selalu menjadi topik menarik untuk dibahas. Argentina yang masih dikomandoi mega bintang Lionel Messi masih menjadi yang terkuat dalam menggaet gelar juara. Tim Tango sejauh ini menjadi negara tersukses di Copa America dengan 15 gelar Copa America, termasuk turnamen terakhir pada tahun 2021 sekaligus mencapai 29 kali ke partai final.
Skuad Argentina menatap Copa dengan kombinasi talenta muda dan para veteran berpengalaman yang dapat memberikan kepemimpinan di momen-momen penting saat pertandingan. Asuhan Lionel Scaloni bertekad datang ke Amerika Serikat hanya dengan target juara. Copa America 2024 mungkin menjadi turnamen besar terakhir Lionel Messi bersama Argentina.
Lionel Messi mungkin jauh dari tahun-tahun terbaiknya secara fisik, namun hal tersebut tidak akan menjadi masalah besar karena kultur sepak bola Benua Amerika cenderung lebih lambat dan mengandalkan kekuatan penguasaan bola secara pibadi. Hal tersebut membuat Messi tidak perlu berlari dan menekan terlalu banyak. Argentina dapat mengandalkan pemain muda seperti Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister, Julian Alvarez, dan Alejandro Garnacho untuk berlari. Kekuatan tersebut berhasil dengan baik di Piala Dunia. Pemain lain yang patut mendapat perhatian khusus adalah Emiliano Martinez. Kiper Aston Villa tersebut dibangun untuk turnamen eliminasi dan memiliki rekor fantastis dalam adu penalti. Ekositem yang terbentuk dalam skuad Argentina hari ini menjadi pertimbangan kuat bahwa Argentina menjadi mampu kembali merengkuh Gelar Copa America 2024.
Selanjutnya ada Brazil yang tidak bisa dilepas dari kekuatan Benua Amerika. Brasil belakangan ini berada di bawah bayang-bayang Argentina. Tim Samba tampil buruk di Piala Dunia dan kalah di final Copa America 2021 melawan Argentina di kandang sendiri. Momen tersebut menjadi kekalahan yang memilukan bagi para pemain dan pendukung. Kondisi tersebut akan menjadi motivasi lebih bagi skuad Brazil. Brazil akan memulai era baru dengan tidak mengandalkan bintang mereka, Neymar Jr. Menjadi hal menarik untuk melihat bagaimana respon Brazil dalam meracik timnya di Copa Amerika edisi tahun ini. Brazil akan mengandalkan Vinicius Junior, Rodrygo, Lucas Paqueta, dan Bruno Guimaraes yang tampil luar biasa di level klub. Kedalaman skuad dan mentalitas yang sudah tertanam secara historis pada timnas Brazil menjadi alasan kuat bahwa Brazil mampu menyabet gelar juara apabila tim kuat lainnya gagal mengantisipasi.
Menjadi fatal jika tidak memperhatikan Uruguay di Copa America. Uruguay telah memenangkan Copa Amerika sebanyak 15 kali, berada di posisi teratas bersama Argentina, dan mencapai 21 kali final. Uruguay selalu mengandalkan disiplin dan kerja tim. Uruguay juga diperkuat pemain berkualitas seperti Federico Valverde dan Darwin Nunez yang menjadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan. Lebih dalam lagi Uruguay hari ini diasuh oleh pelatih dengan pengalaman luar biasa, Marcelo Bielsa. Uruguay juga beruntung karena tergabung dalam grup yang relatif ringan bersama Amerika Serikat, Panama, dan Bolivia. Uruguay seharusnya dengan mudah mencapai babak sistem gugur dan akan sangat sulit dikalahkan pada babak eliminasi sebagaimana yang telah ditunjukan pada setiap helatan Copa Amerika.
Menarik untuk ditunggu dan diikuti bagaimana kiprah tiga Negara tersebut dalam merebut gelar turnamen paling akbar se Benua Amerika tersebut. Di luar tiga negara favorit juara di atas, selalu hadir negara-negara dengan status kuda hitam yang kerap kali menjadi ancaman bagi Argentina, Brazil dan uruguay. Negara-negara tersebut adalah Chile, Kolombia dan meksiko yang memiliki karakter permainan yang keras dan tangguh dalam bertahan.
Penulis: Rizal I Editor: Apr