Meletus Berturut-Turut, Gunung Semeru dalam Bahaya Sekunder

Lumajang, Deras.id – Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang meletus. Kini Gunung Semeru dalam bahaya sekunder,  Rabu (28/12/2022).

“Bahaya yang diakibatkan secara tidak langsung oleh produk erupsi gunung api, seperti : lahar dan longsor gunung api,” tulis akun Instagram @infosemeru, Rabu (28/12/2022).

Dilansir dari akun Instagram @infosemeru, dampak yang diakibatkan secara tidak langsung dari meletusnya gunung api semeru ialah mengeluarkan lahar dan longsor.

Dalam postingan Instagram @infosemeru juga dijelaskan, bahanya letusan gunung api di bagi menjadi dua kategori, yaitu  bahaya primer dan Sekunder. Bahaya dari dampak tersebut memiliki ciri yang berbeda-beda.

“Bahaya primer sebagai bahaya langsung muncul karena proses peletusan sementara, sedangkan bahaya sekunder terjadi sesudah proses peletusan,” dikutip dari akun Instagram @infosemeru.

Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru Liswanto menjelaskan, rincian letusan gunung semeru, 22 Desember letusan terjadi sebanyak  77 kali. Lalu, pada  23 Desember terjadi  98 letusan, serta  24 Desember terjadi  74 letusan.

Selanjutnya pada 25 Desember terjadi 77 letusan, dan di 26 Desember terjadi  84 letusan, hingga pada 7 Desember sampai pukul 18.00 WIB sudah terjadi 54 letusan.

“Rata-rata letusan Gunung Semeru kita lihat dari aktivitas kegempaan masih cukup tinggi antara 77 – 98 kali setiap harinya,” kata Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru Liswanto di Lumajang, Selasa (27/12/2022).

Warga juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari pinggir sungai. Khususnya sungai yang menjadi aliran lahar Semeru seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Sat dan Besuk Kembar.

Penulis: Rudhono l Editor: Dian

Exit mobile version