Jakarta, Deras.id – Di tengah krisis yang melanda sektor tekstil dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, pemerintah dan berbagai pihak terkait mengeluarkan imbauan mendesak kepada pengusaha untuk memanfaatkan teknologi guna mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan usaha.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kementerian Perindustrian, Menteri Perindustrian, Bapak Joko Prabowo, menyatakan pentingnya adopsi teknologi dalam sektor tekstil yang tengah menghadapi masa-masa sulit.
“Krisis ini mempengaruhi banyak pekerja dan perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan yang mendesak. Teknologi dapat membantu efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan menciptakan peluang baru di pasar yang terus berkembang,” ujar Joko.
Sektor tekstil di Indonesia saat ini menghadapi tekanan besar akibat fluktuasi permintaan global, biaya produksi yang meningkat, dan persaingan yang ketat. Situasi ini telah menyebabkan sejumlah besar perusahaan tekstil melakukan PHK massal untuk menekan pengeluaran dan bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sebagai solusi, pemerintah merekomendasikan agar pengusaha tekstil mulai berinvestasi dalam teknologi otomatisasi dan digitalisasi proses produksi. Teknologi seperti sistem manajemen rantai pasokan yang canggih, mesin tenun otomatis, dan analitik data dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
Selain itu, digitalisasi pemasaran dan penjualan juga diharapkan dapat membuka akses pasar baru dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
“Penggunaan teknologi dapat membantu perusahaan tekstil tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam pasar yang semakin kompetitif. Kami juga akan menyediakan pelatihan dan dukungan bagi pengusaha untuk mengadopsi teknologi ini, serta memberikan insentif bagi mereka yang melakukan inovasi dan investasi di sektor ini,” tambahnya.
Para pengusaha juga diimbau untuk berkolaborasi dengan lembaga penelitian dan institusi pendidikan guna mengembangkan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Pemerintah juga akan terus memantau dan memberikan dukungan melalui kebijakan yang mendukung transformasi digital di sektor ini.
Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, diharapkan sektor tekstil dapat kembali pulih, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi dampak sosial dari PHK massal. Di sisi lain, langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Editor: Dinda